website murah
website murah
website murah
website murah
website murah

Tuntutan Tidak Dipenuhi, GERMARA Segel Gedung DPRD Kalteng

SEGEL – Massa aksi menyegel gedung DPRD Kalteng. (Adit)

INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – GERMARA (Gerakan Mahasiswa dan Masyarakat) kembali menggeruduk Gedung DPRD Kalteng. Mahasiwa dan masyarakat turun kembali akibat tuntutan mereka terkait pertalite tidak kunjung dipenuhi, Kamis (7/7/22).

Massa yang berjumlah puluhan orang datang dengan baju serba hitam dan mulai berorasi di depan Gedung DPRD Kalteng. Massa juga mengancam tidak akan membubarkan diri sebelum bertemu dengan Ahmad Rasyid, Ketua Komisi II DPRD Kalteng.

Di aksi GERMARA jilid pertama, DPRD Kalteng  yang diwakili oleh Ahmad Rasyid dari Komisi II menandatangani tuntutan dari massa dan berjanji akan segera menyelesaikan permasalahan pertalite di Palangka Raya dan juga akan mengundang mahasiswa dan masyarakat untuk audiensi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

Namun sampai saat ini, pihak GERMARA menyatakan tidak ada surat undangan yang mereka terima dari pihak DPRD untuk audiensi.

Pasang Iklan

Korlap aksi GERMARA, Affan Saprian menyayangkan DPRD Kalteng yang tidak ada di tempat. “Kami turun kembali hari ini karena tuntutan kami kemarin yang sudah ditandatangani oleh Ketua Komisi II DPRD Kalteng, Bapak Ahmad Rasyid tidak ada, bahkan kami aksi hari ini tidak ada satupun anggota DPRD yang menemui kami,” tegasnya.

Ketua BEM UPR, Parmutih Imam Basar juga menyayangkan ketidakhadiran anggota DPRD Kalteng hari ini. “Tidak ada sama sekali anggota DPRD yang menemui kami, bahkan Bapak Rasyid juga tidak ada di tempat. Kami dari kemarin sudah menunggu surat undangan dari DPRD untuk audiensi dengan pihak terkait, namun sampai sekarang undangan itu tidak pernah sampai ke kami,” ucapnya.

Imam menegaskan bahwa pihaknya menyatakan mosi tidak percaya kepada DPRD Kalteng dan akan turun kembali apabila sampai hari Senin tidak ada tindak lanjutnya.

Aksi simbolik membuat kuburan di depan Gedung DPRD Kalteng. (Adit)

Massa juga melakukan aksi simbolik dengan membuat kuburan di depan Gedung DPRD Kalteng. Ketua BEM IAIN Palangka Raya mengatakan bahwa aksi simbolik ini dilakukan sebagai ungkapan kekecewaan terhadap Anggota DPRD Kalteng.

“Aksi ini kami lakukan sebagai ungkapan kelecewaan kami dan juga sebagai penanda bahwa keadilan telah mati di Kalimantan Tengah, kami sudah cukup dibohongi beberapa kali oleh DPRD Kalteng,” jelasnya.

Terakhir, massa menyegel Gedung DPRD Kalteng dengan spanduk-spanduk dan menyatakan tidak akan melepas spanduknya sampai tuntutan mereka dipenuhi.

Pasang Iklan

Editor: Andrian

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan