
INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Kondisi banjir di Kota Palangka Raya semakin memprihatinkan, hingga hari Rabu (13/3) banjir bahkan tak kunjung surut. Debit air juga diperkirakan naik hingga 10 cm sampai dengan 20 cm dari 4 kecamatan yang terendam banjir di wilayah kota Palangka Raya.
Berdasarkan pantauan yang dilakukan di salah satu lokasi Banjir di Jalan Mendawai, Kelurahan Palangka, Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka Raya.
Banjir yang terjadi ini karena memasuki puncak musim hujan Maret-April 2024, yang mengakibatkan 18 kelurahan dari 4 kecamatan di wilayah Kota Palangka Raya alami kenaikan debit air dan juga disebabkan oleh meluapnya dua sungai, yakni Sungai Kahayan dan Sungai Rungan yang ada di Kota Palangka Raya.
“Dari 18 kelurahan yang terendam banjir, yang terbanyak terjadi di daerah Kecamatan Jekan Raya, akibat meluapnya sungai Kahayan,” kata Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Hendrikus Satria Budi melalui Manajer Pusdalops PB BPBD Kota Palangka Raya, Balap Sipet.
Balap menjelaskan bahwa saat ini total kepala keluarga yang terdampak semakin bertambah akibat debit air yang terus naik.
“Sekarang ada total 5.882 KK yang terdampak, lalu rumah yang tergenang sebanyak 2.613 rumah dan korban jiwa mencapai 5 orang,” ungkap Balap Rabu (13/3).
Sementara itu, Rusna (46) warga Jalan Mendawai, Kelurahan Palangka Kota Palangka Raya yang rumahnya juga terendam banjir. Ia menuturkan bahwa banjir yang terjadi ini merupakan salah satu yang terparah.
“Terakhir yang parah itu pada tahun 2021 lalu, kemudian tahun ini juga parah sama dengan tahun itu,” katanya sambil naik Jukung yang di dorong oleh petugas BPBD Kota Palangka Raya.
Kemudian, wanita berkerudung biru tersebut juga berharap agar banjir ini segera surut dan ia dapat beraktifitas seperti biasanya. Mengingat kata dia ini bulan ramadan dan sedang menjalankan ibadah puasa.
Sementara itu juga, Abdul Salam (48) warga Jalan Mendawai yang sembari menenteng TV berjalan di tengah banjir. Ia mengatakan rumahnya terendam banjir sehingga ia memilih untuk mengungsi meninggalkan rumahnya.
“Harapan kami semoga banjir yang terjadi ini segera surut, sehingga kami dapat bersktifitas seperti biasa. Apalagi ini di bulan Ramadan kami kesusahan,” katanya sambil menenteng TV.
Untuk diketahui BPBD Kota Palangka Raya sudah menyediakan posko bagi masyarakat yang hendak mengungsi akibat banjir.
Editor: Andrian