INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Penjabat (Pj) Bupati Kotawaringin Barat (Kobar), Budi Santosa, meresmikan listrik desa di beberapa wilayah Kecamatan Arut Utara.
Acara peresmian ini dilangsungkan secara simbolis di Desa Riam dan menjadi langkah penting dalam upaya pemerataan akses listrik bagi seluruh masyarakat di Kabupaten Kotawaringin Barat.
Dalam sambutannya, Budi Santosa menyampaikan harapan besar bahwa dengan teralirinya listrik, kehidupan masyarakat desa akan berubah lebih baik, terutama dalam aspek kualitas hidup dan perekonomian.
Budi Santosa tidak memungkiri bahwa hingga tahun 2024 ini, masih ada lima desa di Kotawaringin Barat yang belum menikmati layanan listrik dari PLN.
Lima desa tersebut adalah Desa Nanga Mua di Kecamatan Arut Utara, Desa Umpang dan Desa Rangda di Kecamatan Arut Selatan, serta Desa Teluk Pulai dan Desa Sungai Cabang di Kecamatan Kumai.
Namun, ia menyampaikan bahwa pemerintah dan PT. PLN (Persero) terus berkomitmen menyelesaikan pembangunan jaringan listrik di desa-desa tersebut.
“Saat ini, progres pembangunan jaringan listrik di Desa Nanga Mua dan Desa Umpang sudah berjalan. Insyaallah, kedua desa ini dapat menikmati listrik pada akhir tahun 2024,” ujar Budi Santosa dengan penuh optimisme.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa setelah pembangunan jaringan rampung dan infrastruktur listrik terbangun, masyarakat akan dapat menikmati listrik secara normal, seperti halnya di daerah-daerah lain yang sudah lebih dulu teraliri listrik.
Peningkatan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Pangkut yang terhubung dengan sistem interkoneksi Pangkalan Bun juga akan memastikan pasokan listrik yang lebih stabil untuk wilayah Arut Utara.
Menurut Pj. Bupati, kehadiran listrik di desa-desa terpencil bukan sekadar memenuhi kebutuhan dasar, tetapi lebih dari itu, menjadi pintu masuk bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Listrik desa ini bukan hanya proyek infrastruktur. Ini adalah bagian dari komitmen kita semua untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, terutama di daerah-daerah yang selama ini belum tersentuh aliran listrik,” jelas Budi Santosa, Jumat 27 September 2024.
Dia berharap, dengan adanya listrik, masyarakat Desa Riam dan desa-desa sekitarnya dapat merasakan berbagai manfaat, mulai dari kemudahan akses informasi, peningkatan fasilitas pendidikan, hingga terbukanya peluang usaha baru yang sebelumnya sulit dikembangkan tanpa listrik.
Misalnya, sektor usaha kecil menengah (UKM) di desa bisa lebih berkembang karena adanya listrik yang memudahkan produksi, penyimpanan, dan distribusi produk.
“Kehadiran listrik akan memberikan dampak signifikan, baik dari sisi ekonomi maupun sosial. Masyarakat bisa memanfaatkan teknologi untuk kegiatan sehari-hari, memperbaiki kualitas pendidikan, hingga mengembangkan usaha kecil. Ini semua diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan mereka,” tambahnya.
Budi Santosa menekankan bahwa peresmian ini bukan hanya sebatas acara seremonial semata. Ini adalah simbol dari komitmen semua pihak, baik pemerintah daerah, PLN, dan para pemangku kepentingan lainnya, dalam mewujudkan program kelistrikan yang menjadi kebutuhan mendasar masyarakat.
Dia juga mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga dan memanfaatkan infrastruktur yang sudah dibangun dengan sebaik-baiknya.
“Pembangunan ini adalah milik kita bersama. Saya harap masyarakat bisa menjaga fasilitas listrik yang sudah diberikan, sehingga dapat digunakan untuk jangka panjang dan memberikan manfaat yang terus berkelanjutan,” ucapnya.
Dengan tersedianya listrik, berbagai aspek kehidupan masyarakat diperkirakan akan mengalami perubahan positif.
Di bidang pendidikan, para siswa di desa akan memiliki akses yang lebih mudah untuk belajar di malam hari, sementara di bidang kesehatan, fasilitas kesehatan bisa beroperasi dengan lebih baik karena memiliki pasokan listrik yang stabil.
Listrik juga membuka peluang bagi masyarakat untuk lebih produktif, baik dalam kegiatan ekonomi maupun aktivitas sehari-hari.
Salah satu warga Desa Riam, Abdul Rahman, menyambut baik peresmian listrik ini. Ia mengaku bahwa kehadiran listrik sudah lama dinanti oleh masyarakat desa.
“Kami sangat bersyukur. Dengan adanya listrik, anak-anak bisa belajar dengan lebih baik, usaha kecil kami juga bisa berkembang, dan kehidupan sehari-hari menjadi lebih mudah,” ujarnya dengan penuh antusias.
Selain dampak sosial, Budi Santosa berharap bahwa listrik juga akan memacu pertumbuhan ekonomi lokal. Dengan listrik yang stabil, industri kecil di desa-desa Arut Utara bisa lebih berkembang.
UKM yang sebelumnya terkendala oleh keterbatasan fasilitas listrik, kini bisa beroperasi dengan lebih efisien. Hal ini diharapkan dapat mendorong roda ekonomi desa, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan pada akhirnya mengurangi tingkat kemiskinan di wilayah tersebut.
“Kami berharap listrik desa ini bisa menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi. Ketika listrik masuk, kesempatan usaha terbuka lebar, dan itu akan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Budi Santosa.
Dengan peresmian ini, warga Desa Riam dan sekitarnya kini memiliki harapan baru. Kehadiran listrik tidak hanya akan membawa terang secara fisik, tetapi juga menjadi simbol harapan baru untuk masa depan yang lebih cerah, baik dari sisi sosial maupun ekonomi.
Penulis : Yusro
Editor : Maulana Kawit