INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Dalam beberapa hari terakhir, masyarakat Kotawaringin Barat dihebohkan dengan beredarnya video seorang penambang yang terluka akibat peluru nyasar. Video tersebut menampilkan seorang penambang yang mengalami luka tembak pada bagian pinggang kirinya. Berbagai spekulasi pun muncul, termasuk dugaan bahwa peluru nyasar tersebut berasal dari senjata oknum anggota Polres Kotawaringin Barat (Kobar).
Dalam video yang beredar luas di media sosial, terlihat suasana mencekam di Bukit Badak, Desa Penyombaan, Kecamatan Arut Utara. Penambang yang terluka dalam video tersebut disebut-sebut tidak melakukan aktivitas yang mengganggu kebun atau menjarah kebun milik PT BJAP yang berlokasi di wilayah Arut Utara. Dari percakapan yang terdengar dalam video, peristiwa penembakan ini terjadi pada Senin, 8 Juli 2024.
Kapolres Kotawaringin Barat, AKBP Yusfandi Usman, saat dikonfirmasi mengenai video tersebut, mengungkapkan bahwa dirinya telah menerima video tersebut sejak malam kejadian. Namun, Kapolres menegaskan bahwa pihaknya belum bisa memastikan kebenaran informasi dalam video tersebut karena korban penembakan belum menjalani visum.
“Dari tadi malam kami terima video-video itu, dan belum bisa kita pastikan karena yang bersangkutan sampai sekarang belum di visum,” ujar Kapolres Kobar, AKBP Yusfandi Usman, melalui chat WhatsApp, Selasa (9/7).
Kapolres Yusfandi juga menambahkan bahwa para penambang yang terlihat dalam video tersebut adalah pelaku penambangan emas tanpa izin (PETI). Menurutnya, Polres Kobar akan bertindak tegas terhadap setiap kegiatan penambangan tanpa izin di wilayahnya, terutama saat ini sedang berlangsung Operasi Kewilayahan Ops Peti Telabang 2024.
“Mereka semuanya pelaku penambang emas tanpa izin. Pada intinya, kami Polres Kobar akan menindak jika ada masyarakat yang melakukan penambangan tanpa izin, dan perlu diketahui saat ini kami melakukan Operasi Kewilayahan Ops Peti Telabang 2024,” tegas Yusfandi Usman.
Dengan tegas, Kapolres juga menyatakan bahwa informasi dalam video tersebut belum bisa dipastikan kebenarannya karena belum ada hasil visum dari dokter dan belum diketahui siapa yang melakukan penembakan.
“Untuk pelaku sudah diamankan sebanyak 4 orang, silahkan ke Kasat Reskrim untuk data-datanya,” tambah Kapolres Kobar AKBP Yusfandi Usman.
Namun, upaya wartawan untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut dari Kasat Reskrim Polres Kobar, AKP Yoga Panji Prasetyo, melalui pesan WhatsApp belum membuahkan hasil. Hingga saat ini, Kasat Reskrim belum memberikan jawaban terkait data serta kronologis peristiwa penembakan tersebut.
Masyarakat berharap agar kasus ini segera mendapatkan kejelasan dan pihak berwenang dapat mengungkap siapa pelaku sebenarnya dari insiden penembakan yang meresahkan ini. Dengan demikian, diharapkan situasi keamanan di Kotawaringin Barat dapat segera kembali kondusif.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian