website murah
website murah
website murah
website murah
website murah

Gubernur Agustiar Sabran: Budaya Daerah Harus Dilestarikan, Junjung Tinggi Falsafah Huma Betang

Gubernur Kalteng saat menyampaikan sambutan di hadapan masyarakat serta para Bupati dan Walikota. (Redha)

INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA — Gubernur Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran menghadiri parade karnaval Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) yang digelar di Bundaran Besar Kota Palangka Raya, Minggu 18 Mei 2025.

Dalam sambutannya, Gubernur menekankan pentingnya menjaga dan melestarikan budaya daerah di tengah keberagaman. “Tahun ini, Karnaval Budaya Isen Mulang mengusung tema Bersatu dengan Keberagaman Budaya. Tema ini hendaknya menjadi semangat kita bersama untuk terus menjaga warisan kebudayaan dan seni budaya daerah,” ujar Gubernur Agustiar.

Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan budaya tahunan ini. “Kita berharap agar budaya daerah bisa dikenal lebih luas, bahkan hingga mancanegara. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada para Bupati, lembaga, organisasi, dan seluruh masyarakat yang telah berperan aktif dalam pelestarian budaya,” tuturnya.

Menutup sambutannya, Gubernur menyampaikan sebuah pantun yang mengandung ajakan untuk terus menjaga dan melestarikan budaya lokal.

“Pergi ke laut menjaring ikan. Tiba di sungai perahu ditambat. Budaya daerah harus dilestarikan. Dengan menjunjung tinggi Budaya Falsafah Huma Betang,” katanya

Kegiatan FBIM sendiri merupakan rangkaian dari peringatan Hari Jadi Provinsi Kalimantan Tengah yang diperingati setiap tanggal 23 Mei.

Sejarah Singkat Berdirinya Provinsi Kalimantan Tengah resmi berdiri pada 23 Mei 1957 berdasarkan Undang-Undang Darurat Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1957. Pemekaran wilayah ini memisahkan Kalimantan Tengah dari Provinsi Kalimantan yang saat itu masih menjadi satu kesatuan administratif. Palangka Raya kemudian ditetapkan sebagai ibu kota provinsi. Dengan luas wilayah yang dominan berupa hutan tropis dan kekayaan budaya suku Dayak, Kalimantan Tengah berkembang sebagai provinsi yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan, salah satunya melalui falsafah Huma Betang simbol toleransi, kebersamaan, dan kehidupan harmonis dalam keberagaman.

Penulis: Redha
Editor: Andrian

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan