website murah
website murah
website murah
website murah
website murah

Meriah! Karnaval FBIM Tampilkan Keindahan Budaya Daerah, Gubernur Kalteng Pesan Jaga Sportifitas

Momen gubernur Kalteng mendapatkan Bunga dari anak-anak yang membuat fokus penonton serta pejabat yang hadir terhenti sejenak. (Redha)

INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA — Bundaran Besar Palangka Raya, Minggu pagi, berubah menjadi lautan manusia. Ribuan warga memadati titik ikonik ibu kota Kalimantan Tengah itu demi menyaksikan perhelatan budaya tahunan: Karnaval Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2025.

Pawai budaya yang digelar dalam rangka Hari Jadi Provinsi Kalimantan Tengah ke-68 itu menyuguhkan pertunjukan seni, kostum etnik, dan parade tradisi dari berbagai kabupaten. Masing-masing tampil dengan kekhasan budaya yang menjadi jati diri daerahnya.

Karnaval bukan sekadar atraksi visual, melainkan pernyataan identitas. Dari ujung barisan, sanggar-sanggar seni tampil membawa simbol-simbol lokal: perisai Dayak, anyaman rotan, hingga replika rumah betang. Musik tradisional berdentum serempak mengiringi gerak para penari.

Tak ketinggalan, anak-anak usia dini ikut ambil bagian. Dengan gerak lincah dan raut penuh semangat, mereka menari di hadapan ribuan pasang mata yang memadati sisi jalan. Penampilan mereka mengundang tepuk tangan panjang dari para penonton.

Gubernur Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran, turut hadir dan memberikan arahan. Ia menyampaikan apresiasi terhadap semua pihak yang terlibat, dari peserta hingga panitia pelaksana.

“Kepada peserta, selamat berkreasi menampilkan eksistensi budaya yang terbaik, identitas diri. Salam kebudayaan, salam persatuan. Kalteng Berkah, Kalteng Maju untuk menyongsong Generasi Emas Tahun 2045,” ucapnya dalam sambutan di tengah suasana meriah.

Namun ia juga mengingatkan para juri untuk menjaga integritas dan profesionalisme. Menurutnya, keadilan dalam penilaian adalah bentuk penghargaan atas kerja keras peserta.

“Kemudian pesan saya kepada juri agar tertib, sportif, dan disiplin sesuai ketentuan yang telah ditetapkan,” ujarnya tegas.

Gubernur Agustiar menegaskan bahwa festival ini bukan sekadar hiburan tahunan, melainkan panggung ekspresi budaya yang semakin penting di tengah derasnya arus globalisasi dan homogenisasi budaya pop.

Di sepanjang jalan, penonton dari berbagai kalangan usia terlihat antusias. Banyak dari mereka mengenakan baju adat, menjadikan suasana semakin semarak. Tak sedikit yang mengabadikan momen dengan ponsel, terutama saat parade kostum besar melintas.

Sebagian peserta tampak membawa patung replika tokoh mitologi Dayak dan simbol-simbol leluhur mereka, sebagai wujud penghormatan terhadap akar budaya. Nuansa ritual dan spiritualitas begitu terasa di tengah atmosfer pesta.

Tak hanya soal seni pertunjukan, Karnaval FBIM juga menjadi ruang promosi ekonomi kreatif. Stand UMKM yang berdiri di sekitar lokasi acara menawarkan produk lokal, mulai dari kerajinan tangan hingga kuliner tradisional.

Festival Budaya Isen Mulang sendiri telah menjadi ikon pariwisata Kalimantan Tengah sejak dua dekade terakhir. Ajang ini menjadi daya tarik tak hanya bagi wisatawan domestik, tetapi juga menarik perhatian pengamat budaya dan fotografer profesional.

Sebagian warga menilai FBIM layak mendapat perhatian lebih dari pemerintah pusat sebagai bagian dari warisan budaya tak benda. Terlebih, dengan keikutsertaan lintas generasi, potensi pelestariannya sangat besar.

Di penghujung acara, atmosfer kegembiraan masih terasa. Karnaval FBIM tahun ini menjadi pengingat kuat bahwa di tengah tantangan zaman, budaya lokal masih mampu menjadi tuan rumah di tanah sendiri.

Penulis Redha
Editor Andrian

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan