
INTIMNEWS.COM,SAMPIT – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Riskon Fabiansyah, menerima kunjungan UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) bersama anggota lainnya di ruang kerjanya Komisi III dengan agenda silahturahmi.
“Dalam pertemuan itu BLK memaparkan rencana kerja untuk tahun anggaran 2025, BLK ini hampir sepenuhnya didukung oleh APBN, pihak pengelola BLK berharap agar kegiatan pelatihan masyarakat mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah daerah melalui APBD,” kata Riskon Fabiansyah, Kamis 16 Januari 2025.
Pria yang akrab disapa Riskon itu berharap agar BLK bisa melihat potensi lokal di Kotim, terutama di Dapil 3 yang memiliki potensi besar seperti limbah sabut kelapa di daerah Samudra dan sekitarnya.
Pemerintah daerah tidak berupaya untuk memanfaatkan potensi ini, misalnya dengan mengadakan pelatihan untuk mengubah limbah sabut kelapa menjadi kerajinan tangan. Teman- teman di BLK bisa menyusun konsep dan analisis untuk memanfaatkan limbah tersebut secara efisien, serta memastikan bahwa produk yang dihasilkan dapat diserap oleh pasar,” harap Riskon.
Legislator jebolan Partai Golkar itu juga menekankan pentingnya agar kegiatan pelatihan tidak hanya bersifat seremonial saja, kegiatan tersebut harus mempertimbangkan potensi wilayah di Kotim agar pelatihan yang diberikan bisa menghasilkan UMKM baru yang berkualitas, mengingat salah satu poin yang ada dalam RPJM tentang peningkatan sumber daya manusia.
“Pelatihan-pelatihan ini diharapkan dapat menekan angka pengangguran di Kotim. Kita juga berharap pemerintah melalui UPTD BLK bisa bekerja sama dengan perusahaan swasta besar di Kotim untuk menyelaraskan materi pelatihan dengan kebutuhan mereka,” ucap Riskon.
Adapun pelatihan harus disesuaikan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja yang akan memberikan manfaat lebih besar, karena peserta pelatihan tidak hanya menerima teori, tetapi juga dapat langsung bekerja setelah mengikuti pelatihan.
“Pihak BLK sudah mempersiapkan sertifikasi untuk hasil pelatihan, sehingga pelatihan ini bukanlah sekadar formalitas. Kita telah ditetapkan oleh pemerintah pusat untuk menjadi Balai Latihan Kerja Pusat di KM 8 Jalan Jenderal Sudirman, kami ingin menjadikan BLK Kotim sebagai barometer bagi balai latihan kerja lainnya di Kalimantan Tengah,” jelas Riskon.
“Kita semua tahu ini adalah peluang besar untuk menciptakan lapangan kerja baru dan memastikan bahwa pelatihan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja,” pungkasnya.