INTIMNEWS.COM, PURUK CAHU – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Murung Raya untuk tahun 2022 melaksanakan 10 indikator target nasional diantaranya perekaman KTP Elektronik (sudah 99,3 persen), kepemilikan KIA (sudah 60 persen), penggunaan Kertas Putih 18 dokumen dan TTE pada 18 Dokumen Dukcapil.
Kemudian, kepemilikan akta kelahiran (sudah 98 persen), layanan Adminduk Online (sudah dilaksanakan), pelayanan Terintegrasi, adanya Perjanjian Kerja Sama (PKS). Akses pemanfaatan data dan penggunaan buku pokok perekaman minimal 10 buku untuk setiap kabupaten/kota.
Kepala Disdukcapil Murung Raya, Regita Andin mengatakan, pihaknya melaksanakan jemput bola layanan administrasi kependudukan (Adminduk) terintegrasi, dalam rangka penerapan identitas digital melalui pendaftaran penduduk pencatatan sipil dan pemanfaatan data serta dokumen kependudukan.
“Hal itu dalam rangka mewujudkan integrasi data nasional, dinas kependudukan dan pencatatan sipil bercita-cita seluruh lembaga pelayanan publik bisa saling terkoneksi. Sehingga, memudahkan seluruh pelayanan publik dan memiliki tingkat akurasi data yang tinggi,” Kata Regita, Selasa 12 Desember 2022.
Selain itu, sambung Regita juga untuk mewujudkan harapan Presiden Jokowi menuju satu data Indonesia, di mana Kemendagri telah meraih penghargaan inovasi teknologi top 45, kompetisi inovasi pelayanan publik (KIPP) tahun 2022 yang digelar KemenPanRB selama 4 tahun berturut-turut.
Lanjutnya, kebijakan integrasi data ini akan terus dilakukan perbaikan kualitasnya sehingga ke depan betul-betul memiliki One data Policy yaitu kebijakan satu data kependudukan untuk semua keperluan yang dalam hal ini menggunakan data Dukcapil Kemendagri.
Adapun alasan diperlukan integrasi data, karena beberapa keuntungan yang bisa didapat, diantaranya mempermudah data proses menganalisa untuk pengambilan keputusan dan sharing data antar lingkungan kerja serta terhindar dari adanya duplikat data.
“Data integrasi perlu dilakukan secara teknik agar tidak terjadi kesalahan. Sebab kesalahan yang sering terjadi pada integrasi data bisa menghasilkan sebuah output yang menyimpang dan bahkan menyulitkan pengguna pada saat pengambilan keputusan,” tutupnya. (Lulus)
Editor: Irga Fachreza