INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Penyedia jasa servis air conditioner (AC) akhir-akhir ini banyak dicari warga Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Mulai permintaan perbaikan hingga pembersihan AC. Hal itu menyusul cuaca Sampit yang semakin hari semakin panas, dampak dari gelombang panas atau “heatwave”.
Zaky, salah seorang Warga Sampit, Kecamatan MB Ketapang, mengaku sengaja mencari jasa pemasangan AC. Hanya saja, kata dia, banyak jasa pemasangan AC tidak bisa memenuhi orderannya lantaran kebanjiran orderan.
“Sudah beberapa hari saya menunggu pemasangan AC, katanya masih antre karena banjir orderan. Saya inisiatif pasang AC untuk di kamar tidur karena cuaca panas akhir-akhir ini,” bebernya, Senin 8 Mei 2023.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Teknisi AC Sampit sekaligus pemilik jasa layanan pemasangan dan servis CV Indoteknik AC, Mujio menyebut pihaknya akhir-akhir ini memang kebanjiran orderan.
“Alhamdullilah orderan banyak, namun kami juga kewalahan dan bahkan sampai tidak terpenuhi permintaan konsumen,” bebe Mujio.
Dirinya menyebut, normalnya dia beserta enam tim melakukan servis AC satu hari pemasangan dapat mencapai 12 unit dan pembersihan mencapai 30 permintaan dalam per hari.
“Permintaan pembersihan AC sehari dapat mencapai 30 unit. Namun kami hanya mampu menangani 20 unit saja.
Pihaknya mengakui saat ini para teknisi penyedia jasa pemasangan dan servis AC di Sampit juga mengalami permintaan yang banyak. Namun hal itu tidak membuat mereka untuk menaikan tarif.
“Rata-rata teknisi AC di Sampit untuk bulan-bulan ini kebanjiran job, baik servis maupun pasang AC. Harga tetap sama, sesuai dengan kesepakatan asosiasi teknisi AC Sampit sekitar Rp 75 ribu hingga Rp100 ribu,” sebutnya.
Sementara itu Kepala Stasiun BMKG H Asan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) melalui Prakirawan Cuaca Lyla Affifah menyampaikan, wilayah asia mengalami heatwave sehingga suhu rata-rata mengalami kenaikan.
“Terkait adanya Heatwave atau gelombang panas yang melanda Asia, namun Indonesia tidak terkena,” ujarnya.
Untuk wilayah Indonesia khususnya Kotim lebih dipengaruhi oleh posisi gerak semu matahari dan mulai bertiupnya angin monsun kering dari Benua Australia. Akibatnya, sinar matahari langsung mencapai daratan karena tutupan awan di Indonesia berkurang.
BMKG menyarankan masyarakat agar tidak perlu panik dan dapat menggunakan perangkat pelindung atau tabir surya apabila melakukan aktifitas di luar ruangan.
Diketahui berdasarkan Pers Rilis BMKG menyampaikan semenjak pekan lalu hingga hari ini, hampir sebagian besar negara-negara di Asia Selatan masih terdampak gelombang panas atau “heatwave”. (**)
Editor: Irga Fachreza