INTIMNEWS.COM, KOTA BANDUNG – Dalam rangka pengembangan potensi daerah dan peningkatan pelayanan publik, Pemerintah Kabupaten Sukamara menjalin kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar). Penandatanganan kesepakatan tersebut berlangsung di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Senin 5 Februari 2024.
Selain Kabupaten Sukamara, kerjasama tersebut juga diikuti oleh tiga daerah lain yakni Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan, Pemda Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu, dan Pemda Kabupaten Tojo Una Una Provinsi Sulawesi Tengah.
Penjabat (Pj) Bupati Sukamara, Kaspinor menjelaskan bahwa kesepakatan tersebut sebagai upaya sinergi dalam mengembangkan potensi daerah serta meningkatkan pelayanan publik bagi masyarakat.
“Secara spesifik, kesepakatan tersebut di antaranya mengenai manajemen ASN, reformasi birokrasi, dan pengembangan dinas komunikasi dan informatika mengenai persandian dan stastistik,” ujarnya.
Selanjutnya, Mantan Kepala Bappedalitbang Provinsi Kalimantan Tengah itu menjelaskan, kerjasama ini dalam rangka untuk pengelolaan data berbasis elektronik yang sesuai dengan pedoman satu data Indonesia.
Selain pengelolaan data berbasis elektronik yang sesuai dengan pedoman satu data Indonesia, Kaspinor menerangkan jika kerjasama tersebut juga mencakup dengan sistem pelayanan berbasis elektronik, sehingga perlu dilakukan persiapan yang matang.
“Karena dalam satu data Indonesia ini juga ada pembenahan perencanaan, pelaksanaan sampai pada pengendalian pembangunan ini sangat penting sehingga bisa terbangun sistem yang terintegrasi,” jelas Kaspinor.
Dengan adanya kerjasama tersebut, menurut Kaspinor akan ada peningkatan pelayanan kepada masyarakat, dimana akan terjadi kemudian dalam pemberian pelayanan
“Selain itu juga akan memberikan dampak pada kemudahan pelayanan serta akurasinya,” terangnya.
Bentuk kerja sama ini telah diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah untuk melaksanakan kerja sama dengan pemda lain dalam penyelenggaraan urusan pemerintah pada bidang yang menjadi kewenangannya.
Kedua pihak yang berkolaborasi bersepakat dan berkomitmen untuk terus mengidentifikasi, menggali, dan mengoptimalkan potensi daerah masing-masing berupa kekayaan alam dan sumber daya manusia.
“Kerja sama tersebut fokus untuk mewujudkan tujuan daerah yang berdaya, inovatif, dan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat,” ucap Kaspinor.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Jabar, Bey Machmudin menyebutkan kesepakatan didasarkan pada potensi dan kebutuhan kerjasama dari pihak yang bersepakat dan akan ditindaklanjuti secara spesifik.
Ia berharap kerjasama ini menjadi pendorong agar daerah yang bersepakat dapat memperoleh manfaat.
“Kerja sama ini harusnya dapat menjadikan lebih baik, bukan hanya bagi Bapak Ibu yang akan mengirimkan pegawainya ke sini, tentunya bagi kami (Pemrov Jabar) juga akan menjadi lebih baik,” ujarnya.
Sejauh ini Pemprov Jabar sudah menjalin 76 kerja sama, yang terdiri dari 27 kesepakatan dengan kabupaten/kota di wilayah Jabar, 20 kesepakatan kerja sama dengan berbagai provinsi di Indonesia, dan 29 kesepakatan kerja sama dengan kabupaten/kota di luar Provinsi Jabar.
Selain itu, Bey berharap agar ke depan kerja sama yang terjalin dengan keempat kabupaten tersebut tak hanya meningkatkan kualitas pelayanan pemerintah saja, tetapi juga meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jabar maupun sebaliknya.
Sebagai daya tarik kunjungan wisatawan ke Jabar, Bey mengunggulkan tiga wilayah di Jawa Barat yang disinggahi kereta cepat Whoosh.
“Di sini ada kereta cepat karena hanya ada di Jabar. Di DKI itu di Halim dan di Jabar ada tiga kota, yaitu Karawang, Padalarang (Kabupaten Bandung Barat) dan Tegalluar (Kabupaten Bandung),” ujarnya.
“Nanti mudah-mudahan dari Luwu Tengah dan Sukamara juga hadir wisatawan atau ada produk-produk dari kami yang bisa dikirim ke sana atau sebaliknya,” pungkas Bey.
Editor: Andrian