INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Aliansi Penggerak Industri dan UMKM (API UMKM) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) prihatin terhadap minimnya pengrajin rotan di wilayah setempat.
Menurut seorang pengrajin rotan senior di Sampit, tepatnya di Workshop pengrajin rotan di Jalan Simpang 3 Baamang, Ahmad Suriyani menyebut saat ini di Kotim hanya tersisa tiga orang pengrajin rotan. Saat ini umurnya 56 tahun, kemudian satu orang di Kecamatan Kota Besi dan satu lagi di Sarpatim. Selebihnya hanya ada dua orang di luar kota, itupun muridnya pada saat pelatihan dahulu.
Mensiasati hal itu, API UMKM Kotim berencana akan melakukan pelatihan serupa pada Selasa, 14 Desember mendatang. Hal itu diungkapkan oleh ketua API UMKM Kotim, Nur Firmansyah.
“Pengerajin rotan adalah aset Kotawaringin Timur, harus ada generasi penerus dari Paman Suryani. Kami API UMKM Kotim menitipkan dua orang pemuda Kotim untuk belajar dan berlatih menganyam rotan ditempat beliau. Akan sangat rugi apabila tidak ada generasi penerus penganyam rotan putra daerah di Kotim. Mudah-mudahan hal seperti ini menjadi perhatian dari pihak-pihak yang berwenang”, bebernya, Senin 13 Desember 2021.
Dua orang Pemuda Kotim yang belajar menganyam rotan dengan Yani yaitu Ahmad Hakim beralamat di Pelangsian dan Abdullah Mubarak beralamat di Jalan Jenderal Sudirman.
Pelatihan dan pembelajaran menganyam rotan akan di mulai pada Selasa, 14 Desember 2021 sampai mahir di Workshop Paman Yani Simpang 3 Baamang. Para calon peserta pelatihan itupun bersyukur karena telah diberikan wadah untuk menyalurkan minat dan kemampuan mereka.
Editor : Andrian