website murah
website murah
website murah
website murah
website murah

Kepala BPS Kalteng: Minyak Kelapa Berpotensi Jadi Komoditas Ekspor Unggulan ke Eropa

Suasana sebelum Rilis Resmi BPS dimulai yang dihadiri berbagai perwakilan Dinas Provinsi serta turut hadir Staff Ahli Gubernur. (Redha)

INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah, Agnes Widiastuti, menyatakan bahwa minyak kelapa memiliki potensi besar sebagai komoditas ekspor ke pasar Eropa.

Menurutnya, permintaan terhadap minyak kelapa, bukan kelapa sawit, semakin meningkat di pasar internasional hal ini disampaikan saat diwawancarai langsung oleh media Intimnews di Kantor BPS Provinsi Kalteng, Senin 5 Mei 2025.

“Minyak kelapa, ya bukan kelapa sawit, ini tentu berpotensi dari sudut pandang permintaan harus kita ketahui,” ujar Agnes.

Ia menambahkan bahwa Kalimantan Tengah memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, baik di bawah tanah, di atas tanah, maupun di wilayah pesisir.

“Sebenarnya Kalteng ini kaya, baik yang di bawah tanah, di atas tanah, dan bagian pesisir itu memiliki potensi semua,” katanya.

Agnes menekankan bahwa jika potensi ini dikelola dengan baik, minyak kelapa dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan kesejahteraan petani kelapa.

“Tentunya jika dapat dikelola dengan baik, potensi minyak kelapa ini bisa memberikan dampak positif di perekonomian, tenaga kerja, serta petani kebun kelapa,” tambahnya.

Beberapa daerah di Kalimantan Tengah memiliki potensi besar untuk pengembangan dan ekspor minyak kelapa. Kabupaten Kotawaringin Timur, misalnya, dikenal sebagai salah satu daerah penghasil kelapa unggulan di provinsi ini.

Pengembangan ekonomi di daerah kalteng peluang Produk turunan kelapa, seperti Virgin Coconut Oil (VCO), santan, dan air kelapa, memiliki nilai tambah tinggi dan permintaan yang terus meningkat di pasar global.

Dengan pengelolaan yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, Kalimantan Tengah berpeluang besar untuk menjadikan minyak kelapa sebagai komoditas ekspor unggulan, khususnya ke pasar Eropa yang semakin terbuka terhadap produk-produk alami dan berkelanjutan.

Minyak goreng kelapa menjadi salah satu komoditas yang memiliki nilai tinggi di pasar Eropa. Berdasarkan pantauan dari berbagai situs e-commerce di benua tersebut, harga minyak kelapa murni terutama yang berlabel organik bisa mencapai angka €12 hingga €17 per liter, atau setara dengan Rp215.000 hingga Rp300.000. Bahkan, beberapa produk berkualitas tinggi dari Prancis dan Jerman menjual minyak kelapa virgin mendekati €17,90 per liter.

Salah satu toko daring di Jerman, KoRo, menjual minyak kelapa organik 1 liter dengan harga sekitar €12,50. Sementara itu, di Prancis, toko BioPlanète menawarkan minyak kelapa virgin dalam kemasan 950 ml seharga €16,90. Meski begitu, pembelian dalam jumlah besar bisa sedikit menekan harga per liter.

Misalnya, toko seperti Nuts in Bulk memberikan harga lebih murah untuk pembelian minyak kelapa tanpa aroma dalam jumlah besar (20 kg), dengan kisaran harga €4,31 per kilogram atau sekitar Rp74.000.

Bandingkan dengan harga di Indonesia, di mana minyak kelapa tersedia dengan harga yang jauh lebih terjangkau. Produk populer seperti Barco Minyak Goreng Kelapa dijual sekitar Rp43.900 per liter di toko online. Bahkan, untuk minyak kelapa murni buatan rumahan atau skala kecil, harga bisa dimulai dari Rp17.000 per liter, tergantung kualitas dan merek.

Tingginya harga minyak kelapa di Eropa dipengaruhi oleh sejumlah faktor, mulai dari biaya produksi dan distribusi, permintaan pasar terhadap produk alami dan organik, serta posisi minyak kelapa sebagai produk niche yang banyak digunakan untuk kesehatan dan kecantikan, bukan sekadar keperluan memasak.

Fenomena ini memperlihatkan potensi besar bagi produsen minyak kelapa dari negara tropis seperti Indonesia untuk menembus pasar ekspor. Dengan kualitas yang kompetitif dan harga produksi yang relatif rendah, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadikan minyak kelapa sebagai salah satu komoditas unggulan di pasar global.

Penulis Redha
Editor Andrian

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan