website murah
website murah
website murah
website murah
website murah

Inovatif, Pemdes Ipuh Bangun Jaya Budidayakan Bawang Merah dengan Irigasi Sprinkler

Lahan budidaya bawang merah milik Pemdes Ipuh Bangun Jaya. (Yusro)

INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Sektor pertanian sangat membutuhkan inovasi untuk dapat terus berkembang. Oleh sebab itu, Dinas Pembedahan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kotawaringin Barat menggenjot untuk terus melakukan inovasi. Hal tersebut direspons Pemerintah Desa Ipuh Bangun Jaya, Kecamatan Kotawaringin Lama dengan terus melakukan inovasi di bidang pertanian, baik itu di bidang pengolahan produk maupun di bidang budidaya pertanian.

Salah satu yang dilakukan Pemerintah Desa Ipuh Bangun Jaya, Kecamatan Kotawaringin Lama, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), kini tengah mencoba mengembangkan budidaya tanaman bawang merah di desanya.

Kepala DPMD Kobar Yudhi Hudaya mendukung upaya yang dilakukan oleh Pemdes Ipuh Bangun Jaya. Menurutnya, untuk menciptakan peluang usaha bagi masyarakat, pemdes harus jeli melihat peluang.

“DPMD prinsipnya mendorong pemulihan dan peningkatan ekonomi desa dari sektor mana saja, khususnya potensi riil yang ada di desa, termasuk sektor pertanian,” kata Yudhi Hudaya, Selasa (14/6/2022).

Kepala DPMD Kobar Yudhi Hudaya. (Yusro)

Yudhi Hudaya berharap aparatur desa memiliki inovasi dalam upaya meningkatkan perekonomian melalui berbagai program pengembangan usaha masyarakat perdesaan.

“Kaji tiru yang kami laksanakan itu untuk membuka wawasan dan pengetahuan aparatur desa supaya bisa belajar dengan desa-desa yang lebih maju dalam pengelolaan potensi desanya, baik dalam bidang pariwisata, UMKM, pertanian maupun peternakan,” terangnya.

Desa Ipuh Bangun Jaya menanam jenis bawang merah yang dikembangkan di desa tersebut yaitu bawang merah Bima asal Brebes, Jawa Tengah. Tanaman bawang ini dikembangkan di atas lahan seluas 3.000 meter persegi.

Sementara Kades Ipuh Bangun Jaya, Nurrohman, mengungkapkan bawang merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat Kobar. Namun, kebutuhan pasokan bawang merah saat ini mayoritas masih didatangkan dari luar daerah.

“Kami sedang mencoba menanam bawang merah. Untuk pengelolanya dibantu 2 orang dari Brebes. Ini sudah berkisar 11 hari, mudah-mudahan tidak ada kendala sampai nanti panen dan hasilnya bisa maksimal,” ucap Kades Ipuh Bangun Jaya Nurrohman.

Luas lahan yang dipergunakan kurang lebih 3.000 m². Masa panen berkisar antara 55-60 hari.

Kades menceritakan sejatinya Pemdes Ipuh Bangun Jaya sudah berlama berkeinginan untuk mencoba peluang usaha budidaya bawang merah di desa setempat. Rencana ini rupanya mendapat respon positif dari DPMD Kobar yang mengajak pemdes se-Kobar untuk ikut melakukan kaji tiru langsung ke Brebes.

“Metode yang kami pakai dengan sistem penyiraman pakai sprinkler, karena tanahnya kering. Memang cukup mengeluarkan modal banyak tapi kami rasa lebih efektif dan bisa berkali-kali digunakan untuk ke depannya,” tutur dia.

Lebih lanjut Kata Nurrohman, untuk masa panen bawang merah Bima ini berkisar antara 55-60 hari. Ia menilai di Kobar masih banyak lahan yang cocok sebagai lokasi pengembangan bawang merah.

“Potensi di Kalimantan sangat bisa. Di G2 aja bisa panen super, tinggal pengelolaannya aja lagi. Memang merawat bawang merah ini tidak gampang, butuh perhatian serius,” pungkasnya.

Penulis: Yusro
Editor: Andrian

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan