Dorong Kreatifitas Generasi Muda dalam Membangun Industri Kreatif di Kalteng

INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Saat ini dunia tengah memasuki era Revolusi Industri 4.0 dimana hal yang bersifat otomatis dilakukan oleh mesin tanpa memerlukan tenaga manusia dalam pengaplikasiannya.

Hal tersebut tentunya menjadi hal yang lumrah, karena kecanggihan ilmu dan teknologi sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Sifat adaptasi tentunya menjadi hal yang harus dilakukan terlebih lagi bagi generasi muda yang notabenenya kalangan milenial.

“Oleh karena itu, saya pikir di era digital ini tidak akan berdampak jika tidak diimbangi dengan kualitas generasi muda yang unggul,” ucap salah seorang kalangan milenial Kalteng, Ahmada saat diwawancarai pada Senin, 14 September 2021.

Dia menambahkan bahwa anak muda sebagai generasi millenial, wajib bermimpi menjadi orang sukses, terutama menjadi pengusaha. Apalagi di era Revolusi Industri 4.0 mereka harus pandai dan jeli memanfaatkan teknologi digital untuk menangkap peluang usaha baru.

“Generasi milenial wajib bermimpi dan punya tujuan hidup. Tetapi kalau dalam kegiatan sehari-hari tidak ada gerakan, pengorbanan, kerja keras dan kemampuan, mimpi itu tidak akan menjadi kenyataan,” ucap pria yang juga merupakan komisioner KPID Provinsi Kalteng tersebut.

Adapun era digital saat ini menghadirkan banyak inovasi baru, seperti Internet of Things (IoT), Big Data Analytics, Location Detection Technologies, Arthal Intelligence (Al), Advanced Human-Machine Interface, Authentication & Fraud Detection, 30 Printing, Smart Sensor, Multilevel Customer Interaction dan Customer Profiling, Augmented Reality/Wearables dan Cloud Computing.

Dimana saat ini, Internet of Things (IoT) menjadi salah satu bagian penting ketika semua perangkat terhubung dengan internet. Revolusi Industri 4.0 tentunya harus kita hadapi, beragamnya etnis dan kebudayaan dapat mendorong kreatifitas dan inovasi generasi muda dalam membangun industri kreatif.

“Perkembangan teknologi harus kita manfaatkan, namun produksi konten dan produk lokal di Kalimantan Tengah tidak boleh ditinggalkan dan harus dioptimalisasi melalui platform media digital,” tutup Ahmada.