INTIMNEWS.COM, PURUK CAHU – Kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Murung Raya mendorong pemerintah daerah melalui dinas terkait untuk menghidupkan kegiatan ekonomi kerakyatan, salah satunya lewat penyelenggaraan Pasar Ramadan.
Anggota DPRD Murung Raya Rejikinoor, S.Sos menyatakan, keberadaan Pasar Ramadan selama bulan puasa sangat membantu pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam meningkatkan pendapatan.
“Pasar Ramadan yang dilaksanakan selama bulan puasa diharapkan bisa menghidupkan kembali aktivitas perdagangan lokal, khususnya para pelaku UMKM,” ujar Rejikinoor, Senin (17/02/2025).
Politisi yang akrab disapa Kinoi ini juga mengimbau agar para pelaku usaha yang terlibat dalam Pasar Ramadan dapat menyajikan makanan dan minuman takjil yang sehat dan higienis.
“Kita ingin masyarakat yang membeli di Pasar Ramadan merasa aman dan nyaman. Kesehatan konsumen juga harus menjadi prioritas,” tegasnya.
Ketua Komisi I DPRD Mura ini menyampaikan bahwa selain sebagai wadah ekonomi, Pasar Ramadan juga menjadi simbol kebersamaan dan toleransi di tengah keberagaman masyarakat.
“Kami juga mengajak masyarakat untuk menjaga toleransi. Mari kita rawat keberagaman yang ada agar silaturahmi tetap terjalin dengan baik,” ucapnya.
Rejikinoor berharap kegiatan semacam ini bisa berlangsung rutin dan lebih tertata di tahun-tahun berikutnya sebagai bagian dari kalender tahunan pemerintah daerah.
Ia juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan momentum Pasar Ramadan sebagai sarana mempererat hubungan sosial dan meningkatkan semangat gotong royong.
Dijelaskannya, Pasar Ramadan merupakan salah satu bentuk perhatian Pemkab Murung Raya dalam memfasilitasi pelaku UMKM untuk memperluas pemasaran produk mereka.
“Ini salah satu upaya pemerintah untuk mendorong geliat ekonomi rakyat sekaligus menyediakan kebutuhan masyarakat saat berbuka puasa,” tuturnya.
Ia menambahkan, keberadaan Pasar Ramadan juga memberi ruang bagi kuliner lokal untuk semakin dikenal luas di tengah masyarakat.
Selain itu, dirinya berharap pemerintah daerah dapat mengeluarkan aturan atau imbauan kepada pemilik warung atau kios agar menghargai umat Muslim yang sedang berpuasa.
“Misalnya dengan cara tidak menjajakan makanan secara terbuka di siang hari pada bulan Ramadan. Ini penting untuk menjaga kekhusyukan umat yang menjalankan ibadah puasa,” jelasnya.
Pasar Ramadan sendiri sudah menjadi bagian dari tradisi masyarakat Murung Raya, khususnya di Bumi Tana Malai Tolung Lingu, di mana berbagai hidangan takjil dan makanan khas dijajakan menjelang waktu berbuka.
Dengan terselenggaranya Pasar Ramadan, diharapkan UMKM di Murung Raya semakin berkembang dan mampu bersaing di tengah tantangan ekonomi ke depan. (Jmy/And)