website murah
website murah
website murah
website murah
website murah

Waspadai Radikalisme Digital, Pemprov Kalteng Perkuat Filter ASN dan Generasi Muda

Plt Sekda Kalteng duduk bersama Pemateri. (Redha)

INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) kian serius menghadapi ancaman ekstremisme yang menyusup lewat berbagai kanal, terutama media sosial. Dalam kegiatan bertajuk “Sosialisasi Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme bagi ASN Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2025”, Plt. Sekda Kalteng Leonard S. Ampung menyampaikan peringatan keras agar masyarakat, khususnya ASN dan generasi muda, lebih cerdas dalam menyaring informasi digital.

Kegiatan yang digelar di Hotel Best Western Palangka Raya pada Selasa 24 Juni 2025, dibuka langsung oleh Leonard, mewakili Gubernur Kalteng yang berhalangan hadir karena kegiatan dinas di luar daerah. Dalam sambutannya, Leonard membacakan pesan gubernur sekaligus menegaskan urgensi penanganan ekstremisme secara sistematis dan menyeluruh.

“Ekstremisme yang mengarah pada terorisme merupakan ancaman nyata. Ia tumbuh melalui pemahaman dan tindakan kekerasan, serta menyasar ruang-ruang yang lemah dalam literasi,” ujar Leonard.

Karena itu, lanjutnya, perlu ada strategi pencegahan yang terencana dan terpadu di berbagai sektor, termasuk birokrasi pemerintahan.

Kepada wartawan usai membuka acara, Leonard menekankan pentingnya kesiapsiagaan individu dan kolektif terhadap infiltrasi paham-paham berbahaya. “Jadi kita harus cerdas sekarang situasi dan kondisi, pencegahan lebih baik daripada kita mengobati,” ucapnya.

Menurut Leonard, ruang digital telah menjadi pintu utama masuknya ideologi ekstrem. “Awal semua ini kan biasanya masuk melalui medsos ya, kita harus bijak menggunakan itu dan juga harus pintar-pintar memilah informasi,” katanya.

Ia mengajak masyarakat untuk tak mudah terpengaruh oleh konten-konten provokatif atau narasi intoleran yang beredar bebas di internet. “Kalau ada paham-paham yang baru, tetapi itu kita tidak melakukan filter yang baik, ini juga bisa akan merasuki. Nah, daripada itu kita harus sama-sama memperkuat diri kita dan menjaga situasi keadaan,” lanjutnya dengan nada serius.

Sosialisasi ini, menurut Leonard, bukan semata program formal, tetapi bagian dari langkah protektif pemerintah terhadap ASN sebagai lini pertama penjaga ideologi negara. “ASN harus bisa jadi perisai, bukan justru jadi sasaran atau simpatisan paham menyimpang,” tuturnya.

Kegiatan ini juga merupakan implementasi dari Perpres Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme, serta tindak lanjut dari Surat Edaran Gubernur Kalteng Nomor 200/Kesbangpol/2025 yang mencakup pencegahan terhadap ekstremisme, narkoba, perjudian daring, dan korupsi.

Leonard juga menyampaikan rencana jangka panjang Pemprov Kalteng dalam memperluas sosialisasi ke sektor pendidikan. “Ya macam-macam, kan seperti ini sosialisasi, kemudian di sekolah-sekolah juga kita akan lakukan. Jadi anak-anak juga di perguruan tinggi, anak-anak muda juga kita rentan terhadap hal-hal tersebut,” ujarnya.

Dalam kegiatan ini, hadir pula Wakil Ketua II DPRD Kalteng Riska Agustin, unsur Forkopimda, perwakilan Densus 88, serta narasumber dari berbagai instansi. Ketua panitia Karma F. Dirun menambahkan bahwa edukasi berkelanjutan akan menjadi fokus utama dalam membentengi ASN dari ideologi kekerasan.

Dengan digelarnya kegiatan ini, Pemerintah Provinsi Kalteng berharap tercipta kekebalan sosial terhadap ekstremisme, sekaligus memperkuat pondasi ideologi Pancasila di semua lapisan. Kalteng, tegas Leonard, harus terus menjadi wilayah yang berkah dan maju, serta aman dari ancaman terorisme yang menggerogoti dari dalam.

Penulis Redha
Editor Maulana kawit

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan