website murah
website murah
website murah
website murah
website murah

Warga Keluhkan Air Mati, PDAM Katingan Akui Pompa Terbakar

Pompa distribusi yang telah selesai diperbaiki kembali terbakar saat hendak dipasang di Unit Tumbang Samba, Kecamatan Katingan Tengah. Kebakaran diduga dipicu oleh tegangan listrik yang tidak stabil dan ketiadaan panel pengaman di instalasi pompa. (Dok. PDAM Katingan)

INTIMNEWS.COM, KASONGAN — Warga Desa Telangkah dan Hampalit, Kecamatan Katingan Hilir, kembali mengeluhkan layanan air bersih dari PDAM Katingan yang terhenti selama beberapa hari terakhir. Ini merupakan kali kedua gangguan distribusi air terjadi dalam satu bulan terakhir.

Aisyah (26), warga Desa Telangkah, mengaku kerepotan memenuhi kebutuhan sehari-hari karena air PDAM tidak mengalir. Ia terpaksa membeli air bersih dengan biaya tambahan untuk kebutuhan rumah tangga.

“Untuk mandi dan mencuci saya harus beli air. Lumayan mahal. Saya dengar perbaikannya bisa sampai empat hari,” ujarnya kepada wartawan, Selasa, 11 Juni 2025.

Keluhan serupa muncul dari pelanggan di Kereng Pangi, Pendahara, dan Tumbang Samba. Aliran air bersih ke rumah-rumah warga mendadak berhenti total. Warga berharap PDAM segera menyelesaikan perbaikan agar pasokan air kembali normal.

Menanggapi keluhan tersebut, Direktur PDAM Katingan, Lerry Bungas, menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada seluruh pelanggan atas terganggunya distribusi air. Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak tinggal diam dalam menyikapi permasalahan ini.

“Kami memahami keresahan masyarakat dan mohon maaf atas gangguan pelayanan ini. Kami sedang bekerja keras agar perbaikan segera tuntas,” ujar Lerry.

Menurut Lerry, penyebab utama gangguan adalah kerusakan pompa intake akibat terbakar, diduga karena tegangan listrik yang tidak stabil. Selain itu, panel-panel listrik di sejumlah unit juga mengalami kerusakan serius.

“Pompa dan panel listrik yang rusak sedang kami perbaiki. Untuk pompa intake yang terbakar, saat ini masih dalam proses finishing di bengkel,” jelasnya.

Lerry mengungkapkan bahwa banyak kerusakan infrastruktur tersebut sudah terjadi sejak sebelum ia menjabat sebagai direktur. Namun karena keterbatasan anggaran, PDAM belum bisa melakukan pembaruan menyeluruh terhadap peralatan yang sudah usang.

“Kami memaksimalkan potensi internal semampu kami. Dalam kondisi efisiensi anggaran seperti sekarang, kami juga tidak bisa menuntut terlalu banyak ke pemerintah daerah,” katanya.

whatsapp image 2025 06 12 at 11.35.00
Teknisi PDAM Katingan memasang pompa distribusi berkapasitas 15 kilowatt di Unit Tumbang Samba, Kecamatan Katingan Tengah. Pompa ini terbakar sesaat setelah dipasang akibat tegangan listrik yang tidak stabil dan ketiadaan panel pengaman. (Dok. PDAM Katingan)

Sebagai langkah strategis, PDAM telah menyampaikan keluhan dan kebutuhan anggaran ke Komisi II DPRD Kabupaten Katingan, yang menjadi mitra kerja lembaga tersebut. Lerry berharap dukungan legislatif dapat mempercepat pemulihan dan modernisasi sistem.

“Saya berterima kasih kepada Komisi II DPRD yang merespons cepat keluhan kami. Semoga di tahun anggaran 2026, kebutuhan PDAM bisa diprioritaskan untuk peningkatan layanan,” ucap Lerry.

Saat ini, jumlah pelanggan PDAM Katingan tercatat lebih dari 5.000 sambungan, tersebar di wilayah seperti Kasongan, Mendawai, Petak Bahandang, Kereng Pangi, Tumbang Samba, dan Pendahara. Kereng Pangi dan Tumbang Samba masing-masing memiliki sekitar 1.000 pelanggan, sementara Pendahara sekitar 300 lebih.

Sebagai langkah darurat, PDAM juga telah mengajukan bantuan truk tangki air ke Balai Perumahan dan Permukiman (BPWP) Wilayah Kalimantan Tengah melalui Bupati Katingan. Bantuan itu dikabarkan akan segera dikirim untuk menjangkau pelanggan terdampak.

“Kami berharap truk tangki bisa menjadi solusi sementara, agar warga tetap bisa mendapatkan pasokan air bersih selama proses perbaikan berlangsung,” katanya.

Lerry menambahkan, pihaknya tidak menjanjikan waktu pasti kapan aliran air akan normal kembali. Namun ia memastikan seluruh tim teknis bekerja tanpa henti untuk mempercepat proses perbaikan dan pemasangan pompa baru.

“Begitu proses perbaikan selesai dan pompa bisa dipasang, distribusi air akan kembali berjalan normal. Kami pastikan tidak ada unsur kesengajaan. Kami justru berupaya maksimal agar pelayanan tidak terhenti lagi,” tutupnya.

Penulis : Maulana Kawit

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan