website murah
website murah
website murah
website murah

Wamen Diktisaintek: SGU Bukan Sekadar Sekolah, tapi Pusat Inovasi

Wamen Diktisaintek RI, Prof. Stella Christie, Ph.D, saat meninjau lokasi pembangunan Sekolah Unggulan Garuda di Jalan Ahmad Yani. (Bitro)

INTIMNEWS.COM, KASONGAN – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamen Diktisaintek) RI, Prof. Stella Christie, Ph.D, menegaskan pemerintah pusat bergerak cepat dalam menentukan lokasi pembangunan Sekolah Unggulan Garuda (SUG).

Stella menyebut, meski pembangunan fisik membutuhkan waktu panjang, namun proses pengambilan keputusan lokasi dilakukan singkat karena sebelumnya sudah melalui kajian mendalam.

“Kalau soal membangun memang cukup panjang. Tapi untuk menentukan lokasi biasanya cepat, karena sebelumnya sudah ditinjau tim dan berdasarkan kontes terbuka. Data-data sudah masuk, jadi setelah kunjungan paling lambat satu minggu setengah keputusan sudah keluar,” kata Stella kepada beberapa awak media saat meninjau lokasi di Katingan, Jumat (12/9/2025).

Ia menambahkan, jika Katingan ditetapkan sebagai lokasi, target penyelesaian bangunan ditetapkan pada Juni 2027. Dengan begitu, SGU bisa langsung dibuka untuk tahun ajaran baru 2027/2028.

Menurut Stella, lahan yang disiapkan mencapai 20 hektar. Namun, tidak semua akan dimanfaatkan sekaligus. Dari total tersebut, tahap awal pembangunan hanya membutuhkan sekitar 2 hektar, sementara sisanya tetap dijaga agar alami.

Stella menekankan, konsep pembangunan SUG akan berbeda di setiap daerah. Pemerintah mendorong adanya kerja sama antara sekolah, masyarakat, dan universitas, sehingga SGU bisa berkembang sesuai kearifan lokal masing-masing.

“Misalnya ada sebagian lahan yang bisa jadi pusat penelitian, bekerja sama dengan Universitas Palangka Raya. Itu sangat baik sekali, karena sekolah bisa berjalan berdampingan dengan dunia riset dan masyarakat,” jelasnya.

Ia juga menuturkan, skema kolaborasi ini menguntungkan pemerintah dari sisi perawatan dan operasional. Dengan begitu, SGU diharapkan bisa menjadi kompleks pendidikan yang mandiri dan berkelanjutan.

Lebih jauh, Stella mengungkap lahan yang ditinjau dulunya pernah menjadi pusat riset kakao. Namun, kondisinya kini sedikit terlantar. Pembangunan SGU diharapkan bisa menghidupkan kembali potensi kawasan sekaligus membuka peluang penelitian baru.

“Yang paling penting, kami ingin sekolah unggulan ini tidak hanya jadi tempat belajar anak-anak, tapi juga pusat inovasi dan pemberdayaan lokal. Karena itu, masukan dari pakar, universitas, dan masyarakat sangat diperlukan,” tutup Stella.

Editor: Andrian

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan