
INTIMNEWS.COM, KASONGAN – Masyarakat Katingan Tengah bersiap menyambut momen langka. Ustaz Abdul Somad dijadwalkan hadir dalam Tabligh Akbar yang akan digelar di Lapangan Batu Munduk, Tumbang Samba, Sabtu, 21 Juni 2025. Ini bukan sekadar pengajian, melainkan peristiwa besar pertama yang digelar di jantung pedalaman Katingan.
Anggota DPRD Katingan, Wahidin, menyebut kehadiran UAS sebagai tonggak sejarah bagi kampung halamannya. “Saya pribadi merasa sangat bangga. Ini bukan hanya karena saya anggota DPRD, tapi juga karena saya lahir dan besar di Tumbang Samba. Ini adalah kebanggaan kolektif,” katanya, Selasa, 17 Juni 2025.
Wahidin menilai, Lapangan Batu Munduk bukan hanya strategis secara geografis, tetapi juga mencerminkan kesiapan wilayah pedalaman untuk menjadi tuan rumah kegiatan keagamaan berskala nasional. “Kehadiran UAS membuktikan bahwa daerah seperti kita pun layak mendapat perhatian,” ujarnya.
Camat Katingan Tengah, Purwoko, memastikan persiapan terus dimatangkan. Sejak awal pekan, tim asistensi dari Polres Katingan bersama panitia telah meninjau lokasi. Hasilnya, Batu Munduk ditetapkan sebagai titik utama karena dianggap luas, aman, dan representatif.
“Peninjauan sudah dilakukan dan semua berjalan lancar sejauh ini,” kata Purwoko. Ia menambahkan, lapangan itu kerap digunakan untuk kegiatan besar, sehingga warga tidak asing dengan pola pengaturan massa dan logistik.
Pembersihan tahap kedua sedang berlangsung dengan melibatkan warga dan perangkat kelurahan. Logistik mulai berdatangan. Tenda, pengeras suara, dan perlengkapan teknis lainnya dalam proses pemasangan. Panitia juga tengah mengatur akses kendaraan dan zona parkir.
Antusiasme warga tampak meningkat sejak pengumuman kehadiran UAS. “Warga bahkan sudah mulai menanyakan jadwal lengkap dan akses parkir. Ini menunjukkan antusiasme yang luar biasa,” ujar Purwoko.
Dukungan juga datang dari kalangan pesantren. Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Quran Mujahidin menyebut acara ini sebagai momentum besar yang belum pernah terjadi sebelumnya.
“Kami menyambut baik dan sangat mendukung kegiatan ini. Ini adalah momen akbar pertama di Tumbang Samba,” katanya.
Pesantren itu ikut menyiapkan relawan untuk membantu pelaksanaan kegiatan, termasuk menyediakan tempat singgah bagi tamu dari luar kota dan mendirikan posko bantuan air minum. “Kami ingin semua merasa nyaman dan kegiatan ini berjalan khidmat,” tambahnya.
Wahidin melihat kegiatan ini bukan hanya menyangkut aspek spiritual, tapi juga sosial ekonomi. UMKM mulai menggeliat. Warung dadakan bermunculan. Warga membuka rumah untuk penginapan jemaah.
“Ini tentang kebangkitan ekonomi lokal. Saya bangga melihat antusiasme itu,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya menjadikan acara ini sebagai sarana penguatan nilai agama dan harmoni sosial.
“Momentum ini kita gunakan untuk mempererat tali silaturahmi serta meningkatkan ketakwaan,” kata Wahidin.
Tokoh-tokoh masyarakat berharap Tabligh Akbar semacam ini bisa rutin digelar. Menurut mereka, acara seperti ini punya daya lekat kuat terhadap generasi muda dan mampu menginspirasi kesadaran kolektif akan pentingnya ukhuwah Islamiyah.
Ketua Panitia, Saifudi, belum memberikan keterangan resmi. Saat dihubungi, pesan hanya tercentang biru tanpa balasan. Sejumlah panitia mengatakan, ia tengah sibuk di lapangan mengoordinasikan teknis acara.
Di sisi lain, koordinasi lintas sektor terus digenjot. Pemerintah kecamatan, panitia, TNI-Polri, Satpol PP, dan tenaga medis melakukan simulasi pengamanan dan evakuasi. Pemerintah daerah juga mengimbau warga menjaga kebersihan dan ketertiban selama acara berlangsung.
“UAS datang bukan hanya membawa ceramah, tapi juga semangat perubahan dan pencerahan. Mari kita sambut dengan hati bersih dan penuh persaudaraan,” tutup Wahidin.
Penulis: Maulana Kawit