website murah
website murah
website murah
website murah

Terseret Arus Saat Mandi di Sungai Petuk Ketimpun, Dua Remaja Putri Ditemukan Meninggal Dunia

Proses evakuasi jasad korban tenggelam di Sungai Petuk Ketimpun. (Ist)

INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Tragedi menyelimuti Sungai Petuk Ketimpun, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), pada Sabtu sore, 2 Agustus 2025. Dua remaja putri ditemukan meninggal dunia setelah terseret arus saat mandi bersama teman-temannya di tepian sungai.

Peristiwa memilukan itu terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. Gisela (14) dan Lira (14), bersama tujuh teman mereka, tengah menikmati sore di pinggir sungai. Tanpa disadari, aliran deras menyeret keduanya menjauh dari tepian. Teman-teman mereka sempat berupaya memberikan pertolongan, namun derasnya arus membuat usaha itu sia-sia. Mereka pun segera memberi tahu keluarga dan warga sekitar.

Kabar tenggelamnya dua remaja tersebut langsung direspons cepat oleh Basarnas Palangka Raya. Kepala Kantor Basarnas Palangka Raya, AA. Alit Supartana, memerintahkan satu tim SRU (Search and Rescue Unit) diberangkatkan lengkap dengan rubber boat dan perlengkapan pencarian. “Kami berangkatkan satu SRU dengan sarana rubber boat beserta peralatan pencarian,” ujar Alit dalam keterangannya.

Tim SAR Gabungan akhirnya berhasil menemukan jasad pertama, Gisela, sekitar pukul 15.40 WIB dalam kondisi meninggal dunia. Upaya pencarian pun terus dilanjutkan hingga menjelang malam. Empat jam kemudian, tepat pukul 19.50 WIB, tubuh Lira ditemukan, juga dalam kondisi meninggal.

“Dengan telah ditemukannya kedua korban dan telah dievakuasi, maka secara resmi Operasi SAR dinyatakan ditutup,” kata Alit menegaskan.

Ia juga menyampaikan apresiasi atas sinergi seluruh unsur SAR yang terlibat, termasuk Tim Rescue Basarnas Palangka Raya, BPBD Provinsi dan Kota Palangka Raya, Yonif 631 Antang, Polsek Jekan Raya, Dinas Pemadam Kebakaran Palangka Raya, relawan Putra Pahabdut, Gerdayak, BPK, serta masyarakat dan keluarga korban yang turut membantu.

Jurmiah, koordinator lapangan operasi SAR, mengonfirmasi bahwa kedua korban telah dievakuasi ke RS Bhayangkara Palangka Raya untuk penanganan lebih lanjut.

Kejadian ini menambah daftar panjang kecelakaan air di wilayah sungai Kalteng. Meskipun akses ke sungai masih menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, peristiwa ini menjadi peringatan keras bahwa kewaspadaan terhadap potensi bahaya arus air tak boleh diabaikan terlebih di musim kemarau, saat kedalaman dan kekuatan arus bisa berubah tanpa diduga.

Penulis: Yusro
Editor: Andrian

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan