
INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Pemerintah Kotawaringin Timur (Kotim) melalui Dinas Perhubungan Kotim berjanji akan melakukan upaya serius menangani tingginya harga tiket pesawat di Sampit. Hal tersebut disampaikan Kepala Dishub Kotim, Suparmadi saat ditemui, Selasa 7 Maret 2023.
“Permasalahan ini menjadi konsen dan perhatian serius bagi pemerintah daerah Kabupaten Kotawaringin Timur khususnya Dinas Perhubungan,” ujar Suparmadi.
Suparmadi menjelaskan, dalam waktu dekat Pemerintah Daerah dan OPD teknis terkait akan mengambil langkah-langkah strategis. Ini dilakukan sebagai upaya memecahkan permasalahan tinggi harga tiket pesawat tersebut,
“Dalam waktu dekat Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur dalam hal ini Bupati dengan OPD Teknis terkait akan melakukan Audiensi Ke Kementerian Perhubungan Melalui Dirjen Perhubungan Udara,” tutur mantan Kepala DP3AP2KB ini.
Selain itu, Pemerintah Daerah juga akan mempertanyakan Rencana Pembangunan Perpanjangan Dan Pelebaran Runway Bandara H. Asan Sampit ke Kementerian Perhubungan dalam ini Dirjen Perhubungan Udara.
“Kita akan mempertanyakan, kapan akan dilakukan pembangunan mengingat untuk Pembebasan lahan untuk perpanjangan Runway Bandara telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah,” lanjutnya.
Untuk informasi bawah untuk panjang runway eksisting Bandara H.Asan Sampit saat ini hanya 2.060 meter dengan lebar runway adalah 30 Meter dimana dengan kondisi runway saat ini hanya dapat didarati oleh Pesawat dengan dimensi medium yakini jenis Boing 737 Series 500 klasik dengan Kapasitas muat maksimal adalah 122 penumpang kelas ekonomi.
“Besar harapan kita bersama dengan nanti perpanjangan runway Bandara yang akan dilakukan oleh Kementerian Perhubungan melalui Dirjen Perhubungan Udara yang sesuai planing direncanakan mencapai 2.400 m dengan lebar runway adalah 45 meter diharapkan kedepannya ada akan Pesawat berbadan besar yang dapat mendarat di Bandara H. Asan Sampit seperti Pesawat jenis Airbus A320-200 atau Pesawat Jenis Boing Berbadan besar lainnya,” pungkas Kadishub yang baru sepekan dilantik ini. (**)
Editor: Irga Fachreza