
INTIMNEWS.COM, KASONGAN – Kecamatan Tasik Payawan meraih juara umum dalam ajang Festival Tandak Intan Kaharingan IX tingkat Kabupaten Katingan. Festival tahunan tersebut digelar di Lapangan Sport Center, Kasongan, dan resmi ditutup pada Sabtu (28/6/2025) malam.
Selama beberapa hari pelaksanaan, festival ini menampilkan berbagai kompetisi kesenian dan budaya yang menjadi bagian dari tradisi masyarakat Dayak Kaharingan. Kegiatan meliputi lomba tandak, kandayu, tarian ritual, karungut, hingga pembuatan sarana upacara adat.
Festival Tandak Intan Kaharingan telah menjadi salah satu agenda budaya tahunan yang dinantikan. Tidak hanya menjadi ajang kompetisi, acara ini juga dimaknai sebagai ruang pelestarian dan penguatan nilai-nilai spiritual masyarakat Dayak, khususnya pemeluk agama Kaharingan.
Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Katingan, Deddy Ferras, hadir mewakili Bupati Katingan dalam acara penutupan. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya menjadikan festival ini sebagai sarana refleksi dan pewarisan nilai-nilai budaya leluhur.
Menurut Deddy, seni manandak dan berbagai bentuk ritual Kaharingan merupakan ekspresi spiritual masyarakat Dayak yang perlu terus dilestarikan. Ia mendorong agar generasi muda tidak hanya mengenal, tetapi juga aktif meneruskan warisan budaya tersebut.
“Festival ini bukan hanya perayaan budaya, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap identitas spiritual kita. Ini harus dijaga dan diwariskan,” ujar Deddy di hadapan peserta dan tamu undangan.
Ia menyebutkan, keberagaman budaya lokal yang ditampilkan dalam festival mencerminkan kearifan lokal yang sarat makna. Pemerintah daerah, kata dia, memiliki tanggung jawab untuk terus memfasilitasi kegiatan serupa dalam skala yang lebih luas di masa mendatang.
Pemerintah Kabupaten Katingan, lanjut Deddy, akan terus memberikan dukungan terhadap pelestarian budaya lokal sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk peran tokoh adat dan masyarakat.
Selain itu, Deddy menyampaikan perhatian pemerintah terhadap kebutuhan sarana dan prasarana keagamaan bagi umat Hindu Kaharingan.
Ia menegaskan bahwa semua pemeluk agama di Katingan berhak atas layanan yang adil dan setara dari pemerintah.
“Dukungan terhadap kegiatan spiritual dan kebudayaan masyarakat adat menjadi bagian penting dalam menjaga kerukunan dan identitas masyarakat,” ujarnya.
Selama festival berlangsung, partisipasi dari berbagai kecamatan menunjukkan tingginya antusiasme dan kesadaran masyarakat terhadap pelestarian budaya. Tasik Payawan berhasil meraih nilai tertinggi dalam akumulasi lomba, mengungguli peserta lainnya.
Prestasi ini menegaskan dominasi Tasik Payawan dalam mempertahankan tradisi dan kesenian daerah. Kemenangan tersebut disambut antusias oleh warga dan para tokoh adat setempat.
Deddy berharap, para juara dapat menjadi duta budaya yang membawa nama baik Kabupaten Katingan di ajang serupa tingkat provinsi maupun nasional. Ia menyebutkan bahwa kompetisi serupa tingkat nasional akan digelar di Muara Teweh, Barito Utara.
“Keberhasilan ini harus menjadi semangat untuk terus meningkatkan kemampuan serta memperkenalkan kekayaan budaya lokal di panggung yang lebih luas,” ucapnya.
Festival Tandak Intan Kaharingan diharapkan terus berkelanjutan sebagai wahana pelestarian budaya dan ruang ekspresi spiritual masyarakat adat. Pemerintah daerah berkomitmen untuk menjaga kesinambungannya dalam agenda pembangunan daerah.
Editor : Maulana Kawit