website murah
website murah
website murah
website murah

Tak Hanya di Kota, Anak-Anak Desa Kalteng Didorong Tempuh Pendidikan Tinggi

Plt. Kadisdik Provinsi Kalteng, M. Reza Prabowo. (Ist)

INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mencanangkan program “Satu Keluarga Satu Sarjana” sebagai langkah strategis meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) secara merata di seluruh wilayah provinsi, termasuk pedesaan.

Program ini digagas langsung oleh Gubernur Kalteng, Agustiar Sabran, sebagai bentuk komitmen dalam membuka akses pendidikan tinggi bagi seluruh lapisan masyarakat, tanpa terkecuali.

Plt. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng, M. Reza Prabowo, mengatakan bahwa tujuan utama program ini adalah memastikan setiap keluarga memiliki minimal satu anggota yang mengenyam pendidikan hingga jenjang sarjana.

“Pak Gubernur ingin agar anak-anak dari desa juga bisa kuliah. Jangan sampai hanya anak-anak di kota yang mendapatkan akses pendidikan tinggi,” kata Reza, Sabtu, 12 Juli 2025.

Ia menegaskan, keberadaan sarjana dalam satu keluarga diyakini dapat mendorong perubahan sosial dan ekonomi secara langsung di lingkungan tempat tinggal mereka.

“Kalau satu keluarga ada yang menjadi sarjana, maka itu akan membuka jalan baru bagi keluarga tersebut. Mereka bisa menjadi motor penggerak di masyarakat,” ujarnya.

Untuk mendukung program ini, Pemprov Kalteng mengintegrasikan kebijakan beasiswa pendidikan tinggi yang menyasar siswa dari keluarga tidak mampu dan masyarakat marginal.

Reza menjelaskan, proses seleksi penerima beasiswa dilakukan dengan mengandalkan data yang akurat dan berlapis, agar program benar-benar menyentuh masyarakat yang membutuhkan.

“Kami tak hanya menggunakan data dari Dapodik, tapi juga basis data internal yang disebut Data Rawan Melanjutkan Pendidikan,” ujarnya.

Data tersebut memuat informasi siswa yang berisiko tidak dapat melanjutkan pendidikan karena keterbatasan ekonomi dan akses. Dari data itu, pemerintah bisa menetapkan prioritas bantuan.

Menurut Reza, strategi ini akan memastikan bahwa program “Satu Keluarga Satu Sarjana” bukan sekadar slogan, melainkan menjadi gerakan nyata yang terukur dan tepat sasaran.

Ia juga menambahkan bahwa partisipasi aktif dari sekolah, orang tua, dan pemerintah desa sangat dibutuhkan untuk memperkuat pelaksanaan program ini.

Pemerintah provinsi berharap bahwa dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan, angka partisipasi pendidikan tinggi di Kalteng meningkat signifikan melalui program ini.

“Ini investasi jangka panjang. Kalau kita ingin Kalimantan Tengah maju, SDM-nya harus kita siapkan sejak sekarang,” kata Reza.

Sejumlah sekolah dan lembaga pendidikan pun menyambut positif inisiatif tersebut. Mereka menyatakan kesiapan untuk mendukung pendataan dan pelaksanaan program di tingkat lokal.

Langkah ini dinilai sebagai bentuk keberpihakan pemerintah kepada masyarakat kecil yang selama ini sulit menjangkau dunia perguruan tinggi karena keterbatasan biaya.

Dengan pencanangan program ini, Gubernur Agustiar Sabran menegaskan kembali visinya menjadikan pendidikan sebagai pilar utama pembangunan Kalteng ke depan.

Editor: Maulana Kawit

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan