
PALANGKA RAYA, INTIMNEWS.COM — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Tengah (Kalteng), Sudarsono, mengimbau generasi muda untuk berani menjajaki dunia bisnis dan investasi. Namun, ia juga menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi risiko, terutama penipuan yang kerap menyasar para investor pemula.
Sudarsono menegaskan bahwa investasi yang sah dan menguntungkan harus memenuhi persyaratan hukum yang jelas serta terdaftar di lembaga pengawas resmi, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ia mengingatkan agar masyarakat, khususnya anak muda, tidak terburu-buru dalam membuat keputusan finansial.
“Penting bagi generasi muda untuk cermat dan hati-hati sebelum berinvestasi. Pastikan setiap investasi yang dipilih terdaftar dan diawasi oleh lembaga yang berwenang,” kata Sudarsono, Jum’at (24/1/2025).
Minat anak muda yang tinggi terhadap investasi sering kali berisiko membuat mereka menjadi korban penipuan. Hal ini diperburuk dengan maraknya informasi dan tawaran investasi yang datang dari media sosial dan platform online yang tidak selalu dapat dipercaya.
“Saat ini, tawaran investasi mudah diakses melalui media sosial. Namun, ini juga membuka peluang bagi oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan. Oleh karena itu, generasi muda harus lebih selektif dalam memilih dan menerima informasi tentang investasi,” tambahnya.
Menurut Sudarsono, kewaspadaan terhadap investasi ilegal sangat diperlukan, terlebih bagi mereka yang baru terjun ke dunia bisnis dan investasi. Banyak sekali kasus penipuan yang menargetkan anak muda karena kurangnya pengetahuan tentang legalitas investasi.
“Investasi yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat harus dicurigai. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, pastikan apakah perusahaan tersebut terdaftar di OJK atau lembaga pengawas lainnya. Jika perlu, konsultasikan terlebih dahulu dengan ahli keuangan atau penasihat yang terpercaya,” ujarnya.
Politikus yang juga aktif dalam kegiatan pemberdayaan ekonomi ini menambahkan, pentingnya bagi generasi muda untuk terus memperkaya pengetahuan mereka tentang investasi dan manajemen keuangan. Dengan pemahaman yang lebih baik, mereka bisa mengelola keuangan dengan bijak dan terhindar dari jebakan investasi ilegal.
“Sangat penting bagi anak muda untuk terus meningkatkan literasi keuangan. Mereka perlu paham tidak hanya tentang peluang investasi, tetapi juga tentang bagaimana melindungi diri dari risiko yang mungkin terjadi,” ungkapnya.
Sudarsono juga menyarankan agar lembaga-lembaga pendidikan dan komunitas di Kalteng lebih aktif mengedukasi generasi muda mengenai pentingnya memahami risiko dalam berinvestasi. Hal ini penting agar mereka bisa membuat keputusan finansial yang tepat dan aman.
“Masyarakat dan lembaga pendidikan perlu ikut berperan aktif dalam memberikan edukasi keuangan kepada anak muda. Ini adalah langkah strategis untuk mencegah mereka terjebak dalam investasi bodong yang merugikan,” tambahnya.
Ia menekankan, investasi yang legal dan terjamin bukan hanya soal keuntungan finansial, tetapi juga tentang melindungi hak-hak konsumen dan menjaga stabilitas ekonomi masyarakat.
Sebagai langkah preventif, Sudarsono juga mendorong agar generasi muda tidak terburu-buru dalam mencari keuntungan besar. Sebaliknya, mereka harus lebih banyak belajar dan mencari tahu lebih dalam sebelum memutuskan untuk berinvestasi.
“Waktu yang tepat untuk berinvestasi adalah saat kita benar-benar memahami risiko dan potensi yang ada. Jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan yang bisa merugikan di kemudian hari,” lanjutnya.
Sudarsono berharap, dengan adanya edukasi yang lebih intensif dan kewaspadaan yang lebih tinggi, generasi muda di Kalteng bisa menghindari jebakan investasi bodong yang dapat merugikan masa depan mereka.
Lebih lanjut, ia menyarankan agar pemerintah daerah bersama dengan pihak terkait dapat membangun kerjasama untuk menghadirkan seminar atau pelatihan yang berfokus pada literasi keuangan dan investasi yang aman.
“Pendidikan dan pemahaman tentang keuangan sangat penting bagi generasi muda. Mereka harus memiliki bekal yang cukup untuk menghadapi tantangan dunia investasi yang semakin kompleks,” pungkasnya.
Penulis : Andrian