 
             
						INTIMNEWS.COM, KAPUAS — Di tengah gempuran era digital, SMK Negeri 1 Timpah memilih langkah sederhana namun bermakna yaitu mengajak siswa kembali jatuh cinta pada buku.
Dalam rangka memperingati Bulan Bahasa dan Sastra, sekolah ini menggelar program Perpustakaan Keliling selama empat hari, sejak 27 hingga 30 Oktober 2025, menyambangi sepuluh sekolah di Kecamatan Timpah, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah.
Dari SD hingga SMP, antusiasme siswa terlihat jelas saat mobil perpustakaan sekolah itu tiba. Mereka menyambut dengan senyum lebar, sebagian langsung mengerubungi meja buku yang penuh warna.
Tak hanya buku pelajaran, tim perpustakaan membawa beragam koleksi bacaan mulai dari cerita rakyat, buku motivasi, hingga ensiklopedia sains untuk anak.
Sekolah-sekolah yang menjadi tujuan di antaranya SDN 1 dan SDN 3 Lungkoh Layang, SDN 1 Timpah, SDN 2 Timpah, SDN 3 Timpah, serta beberapa sekolah menengah seperti SMPN 1 Timpah, SMPN 2 Timpah Satap, SMPN 3 Timpah Satap, dan SMPN 4 Timpah Satap.
Setiap kunjungan berlangsung hangat, diisi dengan kegiatan membaca bersama, diskusi ringan, dan motivasi belajar dari para siswa SMK Negeri 1 Timpah sendiri.
Kepala SMK Negeri 1 Timpah, Sriwati, M.Pd, menyebut kegiatan ini bukan sekadar seremonial tahunan, melainkan bagian dari gerakan membangun budaya literasi di daerah pedalaman.
“Kami ingin menumbuhkan semangat membaca di kalangan siswa. Buku bukan hanya kumpulan huruf, ia adalah jendela untuk mengenal dunia. Dengan membaca, anak-anak kita bisa melangkah lebih jauh,” ujar Sriwati.
Ia menambahkan, perpustakaan keliling menjadi wadah untuk mempererat hubungan antar-sekolah, sekaligus sarana berbagi ilmu dan inspirasi.
“Kami sangat berterima kasih kepada seluruh kepala sekolah, guru, serta siswa di sekolah-sekolah yang kami kunjungi. Sambutan mereka luar biasa. Banyak anak yang antusias membaca bahkan sebelum kegiatan dimulai,” tuturnya.

Program ini digerakkan oleh tim perpustakaan sekolah bersama OSIS SMK Negeri 1 Timpah, yang berperan aktif dalam menyiapkan buku, logistik, dan interaksi langsung di lapangan. Tak jarang, para siswa SMK turut memotivasi adik-adik mereka lewat cerita dan pengalaman belajar.
Bagi Sriwati, kegiatan seperti ini adalah investasi jangka panjang bagi dunia pendidikan.
“Kualitas sumber daya manusia dimulai dari kemampuan membaca dan memahami. Kami ingin berkontribusi dalam membentuk generasi muda Kalimantan Tengah yang cerdas, berkarakter, dan siap bersaing,” katanya dengan nada penuh keyakinan.
Ia berharap, ke depan kegiatan perpustakaan keliling dapat terus berjalan secara berkelanjutan, dengan dukungan pemerintah daerah maupun masyarakat sekitar.
“Gerakan literasi bukan tanggung jawab satu sekolah, tapi tanggung jawab kita bersama. Semoga semangat membaca terus tumbuh di Bumi Tambun Bungai,” pungkasnya. (Maulana Kawit)
