
INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Dalam upaya menjaga ketertiban umum tanpa mengabaikan sisi kemanusiaan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) melaksanakan penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) dengan pendekatan yang persuasif dan penuh empati.
Penertiban ini sudah dimulai sejak Selasa (24/6) lalu dan masih berlangsung hingga Jumat (27/6), dengan menyasar sejumlah titik di kawasan Pangkalan Bun.
Patroli gabungan yang dipimpin oleh Koordinator Lapangan, Muhammad Ali, bersama Pol PP Ahli Muda Gusti Muhammad Roies dan enam anggota lainnya, menyisir beberapa lokasi strategis. Fokus pertama adalah kawasan sekitar Rumah Sakit Sultan Imanuddin, tepatnya di Jalan Iskandar dan Jalan Sutan Syahrir, tempat ditemukan sejumlah PKL yang menempati trotoar dan badan jalan.
Petugas Satpol PP tak langsung bertindak tegas, melainkan lebih dulu menyampaikan imbauan secara langsung kepada para pedagang. Mereka diajak berdialog dan diberikan pengertian agar mau memindahkan dagangannya ke lokasi yang lebih sesuai dan tidak mengganggu pejalan kaki maupun pengguna jalan.
Penertiban berlanjut ke kawasan Pasar Indra Sari di Jalan Pangeran Antasari, Kelurahan Baru. Di lokasi ini, Satpol PP bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Kobar. Beberapa gerobak yang ditinggalkan di atas trotoar turut ditertibkan dan dipindahkan agar akses publik tetap nyaman dan aman bagi semua lapisan masyarakat.
Plt Kepala Satpol PP Kobar, Amir Hadi, menyampaikan apresiasi kepada seluruh personel yang bertugas. Ia menekankan pentingnya menjaga stamina, kesehatan, dan integritas dalam menjalankan amanah sebagai abdi negara.
“Saya menginstruksikan kepada seluruh anggota agar selalu mengedepankan pendekatan yang persuasif, humanis, dan santun kepada masyarakat,” ujarnya.
Menurut Amir Hadi, penertiban yang dilakukan dari hati ke hati ini diharapkan tidak hanya menciptakan ketertiban fisik di ruang publik, tetapi juga menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa ruang kota adalah milik bersama, yang harus dijaga dengan rasa saling menghormati antarwarga.
“Kita ingin masyarakat tertib bukan karena takut, tapi karena sadar,” pungkasnya.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian