INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Kalawa Atei Provinsi Kalimantan Tengah mengangkat tema “Satu Suara Lawan Pasung, Satu Langkah Bangun Kalteng” dalam Karnaval Budaya Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2025. Partisipasi ini berlangsung di rute Bundaran Besar hingga Jalan Galaxy, Minggu, 18 Mei 2025.
Album mini drama dan seni visual ini ingin menyoroti isu pelarangan pasung terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) serta penanganan narkoba. Drama tersebut menggambarkan perjalanan seorang ODGJ dari masa pasung dan kecanduan hingga pulih melalui dukungan medis dan sosial.
Direktur RS Kalawa Atei, Seniriaty, turut hadir dan menegaskan hak-hak ODGJ untuk hidup bermartabat dan produktif. “Pesan kami jelas, bahwa ODGJ memiliki hak yang sama. Mereka bisa menghasilkan produk bernilai jual, punya potensi, dan berhak menjadi bagian dari masyarakat. Ini perjuangan bersama menuju Kalteng Berkah… menuju Indonesia Emas 2045,” ungkap Seniriaty.
Dalam penampilan ini juga ditampilkan mobil hias dengan visual jeruji penjara sebagai simbol pemasungan, disertai gambar burung tingang yang melambangkan kebebasan dan harapan.
Gubernur H. Agustiar Sabran yang membuka FBIM 2025, memberikan apresiasi atas keberanian tema ini yang memadukan edukasi kesehatan jiwa dan kearifan budaya lokal. Ia menilai ini sebagai bagian dari promosi sosial dan budaya yang memiliki nilai edukatif tinggi.
Acara ini juga melibatkan tenaga kesehatan dan relawan RSJ Kalawa Atei yang berjalan bersama peserta karnaval untuk memberikan informasi langsung mengenai program rehabilitasi dan dukungan sosial untuk ODGJ.
Seniriaty menambahkan bahwa kampanye ini bertujuan membangun kesadaran publik bahwa persoalan pasung adalah masalah bersama dan harus ditangani dengan pelayanan kesehatan serta dukungan sosial.
Pengunjung karnaval menyambut hangat aksi RSJ Kalawa Atei. Banyak di antaranya yang memberikan apresiasi atas pendekatan kreatif ini karena berhasil menyentuh isu kesehatan mental dengan cara yang inspiratif dan humanis.
Selain drama dan mobil hias, tim RSJ juga membagikan leaflet edukatif mengenai layanan deteksi dini, pemberdayaan pasien, serta panduan keluarga dalam mendampingi ODGJ.
Penampilan RS Kalawa Atei bukan hanya sekadar kreasi budaya, tetapi juga media publikasi kesehatan mental dan kampanye hak asasi manusia di tengah festival budaya. Pesannya menggema: bersama, kita bisa mewujudkan Kalteng yang inklusif dan peduli.
Penulis : Redha
Editor : Maulana Kawit