
INTIMNEWS.COM, KASONGAN – Industi rotan di Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah kembali jadi lirikan para investor.
Salah satunya PT. Harmoni Usaha Indonesia salah satu investor asing bergerak di bidang pengelolaan rotan di wilayah Hampangen, Kabupaten Katingan akan mengembangkan bisnis ini.
Diketahui kawasan industri rotan Hampangen sudah cukup lama mangkrak. Akibatnya masyarakat lokal dan pengerajin rotan terpaksa beralih pekerjaan selama ini.
Angin segar dihembuskan Perwakilan PT Harmoni Usaha Indonesia, Wili, dia menyampaikan pihaknya akan mengembangkan usaha, bukan hanya pengumpulan rotan bahan mentah yang dikerjakan melaikan juga barang jadi yang siap di ekspor.
“Saya mengharapkan di tahun 2025 nanti kita sudah bisa melakukan ekspor barang jadi dari Kalimantan sendri,” Ungkap Perwakilan PT. Harmoni Usaha Indonesia, Wili pada Jumat 7 Juni 2024.
Tentu menurutnya kenginan itu perlu usaha yang tidak cepat, pihaknya akan melakukan kajian terutama melihat kesiapan bahan. Dia meyakini Katingan mampu membuat barang jadi yang di ekspor.
“Kami masih melihat peluang dan kesiapan dari daerahnya sendiri. Saya harapkan nanti ini memang akan hanya di kelolakan di Kalimantan,”Katanya.
Dirinya juga mengukapkan, untuk bahan satengah jadi, pihaknya fdalam perbulannya memerlukan kurang lebih sekitar 20-25 ton. Sedangkan sasaran pasar rotan untuk ekpornya ke negara lain yaitu, ke Eropa, Amerika, bahkan sampai ke seluruh asia.
“Untuk saat ini jumlah karyawan kami 20 orang lebih, maka dari itu orang lokal harus dipioritaskan dan saya harapakan agar lebih banyak lagi,” pungkasnya.
Di tempat yang sama Pj Bupati Katingan Saiful mengapresi masuknya investor rotan di Katingan. Pasalnya selama ini Rotan merupakan salah satu produk unggulan milik Katingan.
Namun disayangkan kini banyak kebun rotan milik warga terbengkalai lantaran harga murah bahkan tidak ada pembeli yang mau menampung hasil perkebunan itu.
“Mudah-mudahkan dengan dihidupkannya kembali kawasan industri rotan di Hampangen ini akan membawa kembali ke masa jayanya,” harapnya.
Selama ini pemerintah Kabupaten Katingan terus melakukan peningkatan sumber daya manusia (SDA) yang memiliki ketrampilan dalam mengolah rotan. Diantaranya melalui pendidikan formal SMK hingga pendidikan non formal seperti pelatihan.
“Dengan diolah menjadi barang jadi, maka harga rotan akan menjadi tinggi, ini tentunya akan membantu mensejahterakan masyarakat,” pungkasnya.
Editor : Maulana Kawit