
INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Data Kumulatif dari Dinas Kesehatan Kotawaringin Barat (Kobar) sebut ratusan orang di Kobar Idap HIV-AIDS, per tahun 2022, sebanyak 144 warga mengidap HIV.
Kasus HIV-AIDS ini. Jumlah pasti pengidap penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang kekebalan tubuh ini tidak dapat diketahui secara persis.
Jumlah orang dengan HIV-AIDS (ODHA) yang pernah mendapat pengobatan ARV dari pemerintah pada tahun 2022 sebanyak 144 orang. Angka ini cenderung mengalami peningkatan selama empat tahun terakhir.
Hal tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi Komisi Penanggulangan Aids Kabupaten Kobar di ruang rapat Sekda, yang dipimpin Plt Sekda Kobar Juni Gultom diwakili Asisten III Setda Kobar Syahrudin, Senin, 14 November 2022.
Kegiatan ini dihadiri Kepala Dinkes Kobar Achmad Rois, Perwakilan PMI Kobar, Sekretaris KPAD Kobar Aspan, Kasat Binmas Polres Kobar IPTU Dwi Gatot Asmoro dan sejumlah SOPD di lingkungan Pemkab Kobar.
“HIV-AIDS bahaya laten yang susah kita pantau. Ini perlu kita tanggulangi bersama dan perlu kerja sama antar lini,” ucap Asisten III Setda Kobar Syahrudin.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kobar Achmad Rois melalui Kabid PKP Jhonferi Sidabalok mengatakan pihaknya terus berupaya melakukan penanggulangan HIV/AIDS, baik dari segi pencegahan maupun penanganannya.
Pemerintah daerah menyiapkan 18 fasilitas kesehatan dan tiga rumah sakit untuk pelayanan pengobatan ARV untuk ODHIV sekaligus screening.
Saat ini kita menyiapkan puskesmas Kumai dan Puskesmas Riam Durian,” kata Jhonferi.
Jhonferi menerangkan, sejatinya pengidap HIV-AIDS tidak akan menularkan virus kepada pasangannya asalkan rutin mendapat pengobatan ARV. n Dia juga meminta masyarakat untuk tidak melakukan diskriminasi terhadap pengidap HIV-AIDS.
“Yang perlu disebarluaskan kepada masyarakat bahwa orang dengan HIV bisa tidak menularkan ke pasangannya apabila berobat secara teratur. Masyarakat perlu diedukasi agar tidak melakukan diskriminasi terhadap mereka,” terang Jhonferi.
Meski begitu, sambung Jhonferi, dari jumlah 144 orang ODHA di Kobar, 27 orang di antaranya keluar (drop out) dari pengobatan ARV tanpa ada alasan yang jelas, sehingga perlu upaya agar mereka kembali rutin berobat.
“ODHIV lost to follow up sebanyak 27 orang. Ini harus diajak kembali agar kembali minum ARV. Di sini lah peran KPAD. Rencananya pada tanggal 1 Desember mendatang, Pemkab Kobar bakal mengadakan peringatan hari AIDS se-dunia sebagai sarana sosialisasi kepada masyarakat,” pungkasnya. (Yus)
Editor: Irga Fachreza