
INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN — Bupati Kotawaringin Barat Kobar, Hj Nurhidayah, membacakan pidato Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup pad puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 yang digelar di samping lapangan Gedung serbaguna Balai Behaum Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan, Selasa (10/6).
Acara yang mengusung tema “Hentikan Polusi Plastik” ini menjadi momentum penting untuk menggalang komitmen bersama dalam menghadapi krisis lingkungan global.
Dalam sambutannya, Bupati Kobar mengajak seluruh elemen masyarakat untuk beraksi nyata dalam menghentikan polusi plastik yang kian mengancam ekosistem bumi.
Hj. Nurhidayah menyampaikan bahwa dunia saat ini tengah menghadapi Triple Planetary Crisis yang mencakup perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati, dan polusi.
“Dampaknya sudah kita rasakan di berbagai aspek kehidupan. Untuk itu, menjaga keseimbangan alam harus menjadi prioritas bersama,” tegasnya.
Ia mengungkapkan, berdasarkan laporan UNEP, produksi plastik dunia telah mencapai lebih dari 400 juta ton pada 2023, dengan sebagian besar berakhir sebagai limbah yang mencemari darat dan lautan.
Jika tidak ada langkah signifikan, diperkirakan pada 2050 jumlah plastik di laut bisa melampaui jumlah ikan. Fakta ini menjadi alarm keras bagi seluruh negara, termasuk Indonesia, untuk segera bertindak.
Di tingkat nasional, Indonesia pun menghadapi tantangan serupa. Berdasarkan data 2024, sekitar 22,17 juta ton sampah masih mencemari lingkungan, dengan 54,44% berakhir di TPA yang bersifat open dumping. Sampah plastik terus meningkat, diproyeksikan mencapai 50% dari total sampah pada 2050 jika pola konsumsi dan produksi tidak berubah.
“Solusi tidak bisa hanya mengandalkan pengelolaan di hilir, kita harus mulai dari hulu—mengurangi produksi dan konsumsi plastik,” ujar Hj. Nurhidayah.
Lebih jauh, ia menyoroti dampak polusi plastik bagi ekosistem laut yang mengancam biota laut, merusak pariwisata, serta berdampak pada kesehatan dan ekonomi masyarakat pesisir. Oleh sebab itu, kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat sangat dibutuhkan. Pemerintah pusat sendiri tengah memperkuat regulasi, mendorong tanggung jawab produsen, serta menggalakkan penggunaan plastik ramah lingkungan.
Sebagai bentuk komitmen daerah, Bupati Kobar mendorong percepatan implementasi kebijakan pengurangan sampah plastik di Kobar. Ia juga mengajak seluruh OPD, pelaku usaha, serta masyarakat untuk aktif dalam gerakan Zero Waste, penguatan bank sampah, kampanye pengurangan plastik sekali pakai, serta penguatan ekonomi sirkular.
“Gerakan ini harus melibatkan seluruh lapisan masyarakat, dari pemerintah hingga komunitas terkecil,” pesannya.
Tak lupa, Hj. Nurhidayah juga memberikan pesan khusus bagi generasi muda. Ia mengajak kaum Gen Z dan Gen Alpha untuk menjadi pelopor perubahan gaya hidup minim plastik.
“Mulailah dari hal-hal sederhana: membawa kantong belanja sendiri, menghindari plastik sekali pakai, dan mengolah sampah organik. Jadilah agen perubahan yang membawa harapan bagi bumi kita,” pungkasnya.
Di akhir sambutannya, Bupati Kobar menegaskan bahwa momentum Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini bukan sekadar seremonial. Ia mengajak seluruh pihak untuk menjadikan hari ini sebagai titik balik menuju aksi nyata demi lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan lestari.
“Ingatlah, bumi tidak membutuhkan kita, tapi kita yang membutuhkan bumi. Mari kita wariskan lingkungan yang sehat, bukan tumpukan sampah plastik,” tutupnya dengan semangat.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian