website murah
website murah
website murah
website murah

Pemprov Kalteng Dorong Sinergi Keselamatan Jalan

Asisten Ekobang Herson B. Aden membuka Rapat Monev RAK LLAJ Kalteng 2025–2027 di Aula Bapperida Kalteng, Rabu (15/10/2025).

INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) terus memperkuat upaya keselamatan transportasi melalui pelaksanaan Rencana Aksi Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (RAK LLAJ) Tahun 2025–2027.

Hal ini disampaikan Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekobang) Herson B. Aden saat membuka Rapat Monitoring dan Evaluasi (Monev) RAK LLAJ di Aula Bapperida Provinsi Kalteng, Rabu, 15 Oktober 2025.

Kegiatan tersebut diikuti secara hybrid oleh berbagai instansi, termasuk perwakilan Kementerian Dalam Negeri, Bappenas, dan Kementerian Perhubungan.

Hadir pula secara langsung Dirlantas Polda Kalteng Kombespol Yusep Dwi Prastiya, Kepala Dinas Perhubungan Kalteng Yulindra Dedy, serta sejumlah kepala perangkat daerah terkait.

Dalam sambutan yang dibacakan Herson, mewakili Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalteng, Leonard S. Ampung, menyampaikan bahwa keselamatan lalu lintas merupakan bagian dari prioritas nasional sebagaimana tercantum dalam RPJMN 2025–2029. Pemerintah berkomitmen memperkuat konektivitas darat dan menekan angka kecelakaan melalui sinergi antarinstansi.

“Melalui kebijakan RAK LLAJ, pemerintah pusat dan daerah bersama-sama membangun sistem transportasi yang aman, terintegrasi, dan berkelanjutan,” ujarnya.

Provinsi Kalteng telah menetapkan Peraturan Gubernur Nomor 33 Tahun 2023 tentang Rencana Aksi Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Tahun 2023–2027.

Pelaksanaannya terbagi dalam lima pilar utama, yaitu sistem berkeselamatan, jalan berkeselamatan, kendaraan berkeselamatan, pengguna jalan berkeselamatan, dan penanganan korban kecelakaan.

“Kelima pilar ini adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Tanpa koordinasi, tidak ada hasil. Tanpa kolaborasi, tidak ada keselamatan,” tegas Herson.

Ia mengakui, masih terdapat sejumlah tantangan di lapangan seperti keterbatasan sumber daya manusia dan anggaran, serta belum optimalnya Forum LLAJ di beberapa daerah. Namun, semangat untuk memperbaiki keadaan harus lebih besar daripada hambatan yang ada.

“Kita tidak boleh menunggu, kita harus menjadi pemimpin perubahan. Keselamatan di jalan adalah tanggung jawab bersama,” tegasnya.

Herson juga mendorong pemanfaatan teknologi dan data digital untuk memantau lokasi rawan kecelakaan secara real-time. Dengan sistem tersebut, laporan dan penanganan dapat dilakukan lebih cepat dan tepat.

“Gunakan data untuk mengambil keputusan berbasis fakta. Evaluasi setiap langkah agar hasilnya nyata dan terukur, bukan hanya kegiatan administratif,” tambahnya.

Dalam rapat tersebut, setiap instansi diminta memaparkan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan keselamatan lalu lintas sesuai tugas dan kewenangannya.

Herson menegaskan empat langkah penting yang harus dijalankan bersama, yaitu mengutamakan keselamatan dalam setiap program, memperkuat koordinasi lintas sektor, memanfaatkan inovasi digital, dan mengukur keberhasilan dari penurunan angka kecelakaan.

“Saya mengajak seluruh pihak, baik pemerintah, swasta, akademisi, maupun masyarakat, untuk menjadikan keselamatan jalan sebagai gerakan bersama. Satu langkah kecil hari ini dapat menyelamatkan banyak nyawa di masa depan,” pungkasnya.

Editor : Maulana Kawit

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan