INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) terus menggagas berbagai terobosan dalam pembangunan infrastruktur konektivitas wilayah. Salah satunya dengan memasukkan rencana pembangunan jalan tol yang menghubungkan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim) dengan Kalteng ke dalam dokumen perencanaan jangka menengah dan panjang daerah.
Plt. Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng, Leonardo S. Ampung, mengatakan bahwa pembangunan jalan tol tersebut kini sudah mulai dibahas dalam penyusunan draft Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025–2045.
“Konektivitas tetap jadi prioritas. Kita tetap mengacu pada jalan provinsi, kabupaten, nasional, serta antarwilayah. Tapi sekarang kita juga menyiapkan draft untuk pembangunan jalan tol,” ujarnya saat berada di Kantor DPRD Provinsi Kalteng, Selasa, 15 Juli 2025.
Leo mengungkapkan, jalan tol yang dirancang akan menghubungkan IKN dengan wilayah Barito Utara dan Barito Timur, lalu langsung menuju Palangka Raya sebagai ibu kota Provinsi Kalteng.
“Bila dilihat dari peta, IKN sangat dekat dengan wilayah Barito. Jalurnya bisa langsung ke Palangka Raya, dan nanti bisa tembus juga ke Kalimantan Barat,” jelasnya.
Meski baru tahap perencanaan, Leo menyebut pentingnya menempatkan proyek strategis seperti ini dalam dokumen resmi agar bisa dikawal dalam proses perencanaan nasional maupun penganggaran jangka panjang.
“Namanya juga rencana pembangunan. Belum eksekusi, tapi kita masukkan dulu agar ada arah dan legalitasnya,” tambahnya.
Menurut Leo, keberadaan jalan tol akan membawa dampak signifikan bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Kalteng. Salah satu manfaat utamanya adalah efisiensi waktu tempuh antarwilayah.
“Kalau sekarang waktu tempuh dari wilayah perbatasan ke Palangka Raya bisa mencapai 18 jam, dengan jalan tol kita harapkan bisa turun jadi hanya sekitar 6 jam saja. Ini akan sangat membantu mobilitas barang dan orang,” ungkapnya.
Tak hanya efisiensi waktu, Leo menambahkan bahwa jalan tol juga dapat menekan biaya distribusi logistik. Barang dan jasa bisa diangkut dalam jumlah lebih besar dengan kecepatan lebih tinggi, yang berdampak langsung pada penghematan biaya.
“Kita bicara efisiensi. Dengan tol, biaya logistik lebih murah. Dampaknya terasa ke harga barang di masyarakat, juga membantu kelancaran distribusi bahan pokok dan kebutuhan lainnya,” ujarnya lagi.
Manfaat lainnya adalah mendorong pertumbuhan ekonomi baru di daerah-daerah yang dilintasi jalan tol. Leo menyebut bahwa aksesibilitas merupakan kunci tumbuhnya kawasan ekonomi baru di daerah-daerah yang sebelumnya terisolasi.
“Daerah-daerah sekitar jalan tol pasti akan berkembang. UMKM bisa tumbuh, investasi bisa masuk, dan masyarakat punya lebih banyak peluang usaha,” katanya.
Leo berharap, rencana ini dapat menjadi bagian dari agenda pembangunan nasional, sehingga realisasinya mendapat dukungan baik dari pemerintah pusat maupun investor.
“Dengan masuknya dalam RPJMD dan RPJPD, kita harap ini jadi bagian dari prioritas nasional juga. Kita ingin Kalteng tersambung langsung ke pusat pemerintahan baru di IKN dengan infrastruktur yang andal dan modern,” pungkasnya.
Editor: Andrian