INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Anggota Komisi III DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), SP Lumban Gaol, menyoroti insiden seorang pria tersengat listrik saat bekerja di papan reklame di Jalan MT Haryono, Sampit, Selasa pagi, 11 November 2025. Ia menyebut kejadian tersebut sebagai peringatan keras mengenai buruknya budaya keselamatan kerja di lapangan.
Gaol mengatakan pihaknya prihatin melihat kondisi korban yang mengalami luka bakar cukup serius. Menurutnya, insiden itu menggambarkan bagaimana prosedur keselamatan sering kali diabaikan, terutama pada pekerjaan berisiko tinggi seperti pemasangan reklame yang berada dekat jaringan listrik.
“Kami tentunya prihatin dengan kejadian ini. Korban luka bakar cukup parah. Ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa keselamatan harus menjadi prioritas,” ujarnya, Rabu 12 November 2025.
Ia menambahkan, dari informasi yang beredar, korban tidak menggunakan perlengkapan keselamatan kerja yang sesuai standar. Ketiadaan alat pelindung seperti sepatu keselamatan dan sarung tangan isolasi membuat pekerja rentan terhadap kecelakaan fatal.
“Harapan kami masyarakat lebih waspada, apalagi jika bekerja di dekat kabel listrik. Pastikan ada pengawasan dan jangan bekerja sendiri pada pekerjaan berisiko tinggi,” kata Gaol.
Ia menilai pekerjaan di ketinggian, ditambah keberadaan kabel listrik bertegangan tinggi di sekitar lokasi, menuntut adanya prosedur keselamatan berlapis. Namun, praktik di lapangan sering kali jauh dari standar yang seharusnya dipenuhi.
Sebelumnya, kejadian itu sempat membuat warga sekitar panik. Peristiwa tersengatnya pekerja terjadi sekitar pukul 08.20 WIB ketika pria tersebut berada di atas rangka papan reklame.
Warga sekitar yang mendengar teriakan langsung berlarian keluar rumah. “Kami kaget dengar orang teriak, rupanya di atas reklame itu ada orang tersengat listrik. Kami langsung matikan arus listrik,” ujar Marsuki, saksi mata.
Tim pemadam kebakaran yang datang ke lokasi bergerak cepat mengevakuasi korban. Mereka menggunakan tangga dan tali, mengingat posisi korban yang berada cukup tinggi dan dalam keadaan lemah setelah menerima sengatan.
Korban berhasil diturunkan dalam keadaan hidup, meski tampak mengalami luka bakar pada tangan dan kaki. Petugas Damkar kemudian membawanya ke RSUD dr Murjani Sampit untuk mendapatkan perawatan intensif.
Menurut warga, korban terlihat bekerja seorang diri tanpa pendamping ataupun pengawasan teknis. Hal itu memperbesar risiko kecelakaan karena tidak ada yang dapat melakukan tindakan cepat ketika situasi darurat terjadi.
Warga juga mengaku belum mengetahui pasti apakah korban sedang memasang reklame baru atau memperbaiki yang lama. Namun yang jelas, pekerjaan itu dilakukan tanpa alat pelindung diri yang memadai.
Gaol menegaskan bahwa insiden seperti ini harus menjadi evaluasi serius bagi perusahaan periklanan maupun pekerja mandiri. “Kejadian ini memberi pelajaran berharga bahwa keselamatan bukan sekadar formalitas. Ini menyangkut nyawa,” ucapnya.
Ia meminta instansi terkait melakukan pengawasan lebih ketat terhadap standar keselamatan kerja, terutama pada pekerjaan yang bersinggungan dengan listrik dan konstruksi. Menurutnya, tidak ada alasan pembenaran bagi pekerjaan berisiko dilakukan tanpa prosedur keselamatan yang benar. (JMY)