Polisi Belum Bisa Ungkap Kasus Bobol Toko Elektronik, Meski Diduga Pelaku Sempat Diamuk Massa
INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Kasus pembobolan toko elektronik di Jalan Rahadi Usman, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) pada Senin 18 Agustus 2025 lalu masih menjadi misteri.
Meski diduga pelaku sempat mendapat amukan massa, polisi masih belum bisa mengungkap kasus tersebut. Hal ini lantaran kurangnya bukti dan juga rekaman CCTV tidak menunjukan jika terduga pelaku adalah orang tersebut.
“Orang yang sempat dicurigai itu, belum terbukti dia pelakunya karena rekaman cctv juga tidak ada,” kata Kapolsek Ketapang, AKP Eka Palti, Rabu 27 Agustus 2025.
Ditambahnya lagi, pemilik toko elektronik berinisial Z sampai sekarang tidak membuat laporan lanjutan ke Mapolsek Ketapang.
“Dari pemilik toko sendiri, enggak ada laporan lanjutan. Rekaman CCTV yang kami minta enggak ada diberikan olehnya,” jelasnya.
Selain itu, dalam pendalaman kasus tersebut, pihak kepolisian masih belum bisa menemukan bukti yang mengarah ke terduga pria untuk ditetapkan sebagai tersangka. Sehingga, pihaknya tidak dapat melakukan penahanan terhadap pria tersebut.
Diberitakan sebelumnya, seorang pria menjadi amukan massa setelah dikabarkan melakukan aksi pembobolan toko elektronik milik Z.
Menurut pemilik toko berinisial Z, toko miliknya dimasukin oleh pelaku sekitar pukul 00.20 WIB ketika dirinya melakukan pemantauan melalui kamera keamanan atau CCTV dari rumahnya.
Bersama dengan warga sekitar dan juga warga yang melintas, mereka melakukan pengepungan terhadap bangunan toko untuk mengamankan pelaku yang telah berhasil memasuki toko miliknya tersebut.
Meski telah melakukan pengepungan, pelaku sempat kabur dengan nekat melompat dari lantai dua. Namun, usaha pelarian pelaku berhasil digagalkan di pelabuhan dan berakhir menjadi bulan-bulanan oleh warga yang geram dengan perbuatannya.
“Pelaku masuk dari atas bangunan, dan saat kami kepung ia juga kabur lewat atas dengan melompat dari lantai dua ke atap seng di belakang gedung dan kemudian tertangkap di pelabuhan,” katanya.
Ia mengatakan jika jumlah barang yang dicuri ada sekitar puluhan barang elektronik yang jika di perkirakan total kerugian yang dialami oleh berkisar Rp 30 juta rupiah lebih.
“Kerugian yang dialami sekitar Rp 30 juta lebih berupa puluhan barang-barang elektronik,” ujarnya.
Penulis: Oktavianto
Editor: Andrian