website murah
website murah
website murah
website murah

Meniti Fajar Raih Penghargaan Terbaik se-Kalteng dalam Pengelolaan Agroforestri di PEDA 2025

Penyerahan penghargaan kepada KTH Meniti Fajar. (Yus)

INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Kelompok Tani Hutan (KTH) Meniti Fajar dari Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) berhasil mencuri perhatian dalam ajang Pekan Daerah (PEDA) Petani Nelayan Tahun 2025 yang digelar di Pangkalan Bun. Kelompok tani yang diketuai oleh Sarwani ini dinobatkan sebagai peringkat terbaik dalam pengelolaan agroforestri se-Kalimantan Tengah. Prestasi ini sekaligus menjadi bukti nyata keberhasilan pengelolaan hutan berbasis masyarakat yang berkelanjutan.

Sarwani, Ketua KTH Meniti Fajar, mengaku bangga atas pencapaian ini. Ia menyampaikan bahwa keberhasilan kelompoknya tak lepas dari kerja sama yang solid antar anggota dan bimbingan dari dinas terkait. “Kami konsisten menjaga kelestarian hutan sambil tetap memanfaatkan hasilnya untuk kesejahteraan warga. Agroforestri adalah jalan tengah yang kami yakini bisa menyeimbangkan antara kebutuhan ekonomi dan lingkungan,” ujarnya, Sabtu (2/8).

Penghargaan ini diberikan dalam rangkaian acara PEDA Petani Nelayan yang mempertemukan berbagai kelompok tani dari seluruh kabupaten dan kota di Kalimantan Tengah. Selain menjadi ajang silaturahmi, kegiatan ini juga menjadi ruang berbagi inspirasi dan praktik baik dalam pengelolaan pertanian, perikanan, dan kehutanan.

KTH Meniti Fajar dinilai berhasil membangun sistem agroforestri terpadu dengan mengombinasikan tanaman kehutanan dan pertanian yang menghasilkan nilai ekonomi tinggi, seperti karet, kopi, dan tanaman rempah-rempah. Selain itu, kelompok ini juga aktif dalam kegiatan konservasi tanah dan air serta menjaga tutupan hutan di wilayah kerja mereka.

Gubernur Kalimantan Tengah H Agustiar Sabran yang turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan apresiasi tinggi kepada KTH Meniti Fajar. “Mereka adalah contoh nyata bahwa masyarakat bisa menjadi ujung tombak dalam menjaga kelestarian hutan. Prestasi ini patut menjadi inspirasi bagi KTH lainnya di Kalimantan Tengah,” tegasnya.

Dengan keberhasilan ini, KTH Meniti Fajar tak hanya membawa nama harum Kabupaten Kotawaringin Barat, tetapi juga menunjukkan bahwa upaya pelestarian hutan melalui pendekatan agroforestri bisa menjadi solusi masa depan dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan krisis pangan secara berkelanjutan.

Penulis: Yusro
Editor: Andrian

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan