INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, mengungkapkan rasa syukurnya atas capaian Kementerian Agama (Kemenag) yang dinobatkan sebagai kementerian terbaik dalam masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Nasaruddin menegaskan bahwa prestasi tersebut bukan hasil ambisi pribadi, melainkan buah dari kerja keras kolektif seluruh jajaran Kemenag.
“Saya juga bersyukur karena mungkin doanya teman-teman Kementerian Agama. Alhamdulillah, Menteri Agama pada tiga bulan pertama pemerintahan Pak Prabowo ditetapkan oleh berbagai media sebagai kementerian yang terbaik,” ujar Nasaruddin dengan penuh rasa terima kasih, saat memberikan sambutan dalam peresmian UIN Palangka Raya pada Jumat, 7 November 2025.
Menurut Nasaruddin, penilaian positif terhadap Kemenag bukan hanya terjadi pada awal pemerintahan, tetapi juga bertahan hingga satu tahun pemerintahan Prabowo. Hasil survei yang dilakukan oleh lembaga-lembaga survei menunjukkan bahwa Kemenag tetap berada di posisi teratas sebagai kementerian terbaik.
“Menteri Agama masih yang dinyatakan terbaik. Banyak ditanya oleh wartawan, apa rahasianya? Ya pertama, saya tidak pernah memimpikan penghargaan itu,” ungkap Nasaruddin, yang menekankan bahwa fokus utamanya adalah pada kerja keras dan pengabdian, bukan pada pencapaian penghargaan.
Nasaruddin menjelaskan bahwa yang menjadi tekad utama Kementerian Agama dalam pemerintahan Prabowo adalah bekerja seoptimal mungkin untuk memperbaiki bangsa dan negara. Ia menyebutkan bahwa keberhasilan Kemenag bukan datang dari ambisi pribadi atau individu, melainkan dari upaya bersama untuk mewujudkan perubahan yang lebih baik.
“Yang kami tekadkan pada saat itu adalah bagaimana bekerja secara optimal untuk memperbaiki bangsa dan negara kita yang lebih baik lagi,” katanya, menambahkan bahwa setiap langkah yang diambil oleh Kemenag selalu berorientasi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat dan pembangunan karakter bangsa.
Lebih lanjut, Nasaruddin juga menjelaskan bahwa Kementerian Agama kini mengedepankan pola kerja tim, yang menekankan pentingnya kolaborasi antar seluruh pihak, bukan bergantung pada figur seseorang. Ia menegaskan bahwa dalam Kemenag, tidak ada lagi sosok “superman” atau “superwoman”, melainkan yang ada adalah “super tim” yang solid dan saling mendukung.
“Kalau selama ini di lembaga-lembaga keagamaan mengandalkan superman atau superwoman, di Kementerian Agama tidak ada lagi superman, yang ada adalah super tim,” ujar Nasaruddin, menggarisbawahi pentingnya kebersamaan dalam mencapai tujuan bersama.
Dengan adanya perubahan pola kerja ini, Nasaruddin berharap agar Kemenag semakin solid dalam melaksanakan tugasnya, dan seluruh aparat Kemenag, dari tingkat pusat hingga Kantor Urusan Agama (KUA), dapat terus berkontribusi untuk menciptakan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
“Jadi, kalau berhasil, bukan Menteri Agama-nya yang berhasil. Tapi secara total, seluruh aparat Kementerian Agama sampai KUA itu yang berhasil,” tegas Nasaruddin, mengingatkan bahwa kesuksesan Kemenag adalah hasil dari kerja keras bersama, bukan hanya milik individu.
Prestasi yang diraih oleh Kemenag ini, menurut Nasaruddin, menjadi bukti bahwa dengan kerjasama yang baik dan pola kerja yang lebih terstruktur, sebuah lembaga negara dapat memberikan kontribusi besar bagi kemajuan bangsa. Kemenag berkomitmen untuk terus berusaha memberikan yang terbaik bagi masyarakat Indonesia, terutama dalam bidang pendidikan agama, pembangunan karakter, serta penguatan nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari.
Keberhasilan ini juga menjadi motivasi bagi seluruh jajaran Kemenag untuk tetap fokus pada tugas-tugas pelayanan publik dan menjaga integritas dalam setiap langkah yang diambil. Dengan semangat kebersamaan dan kerja tim, Nasaruddin yakin Kemenag dapat terus berinovasi dan mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.
Penulis: Redha
Editor: Andrian