
INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Palangka Raya (UPR) menunjukkan komitmen kuat mereka dalam mendidik generasi muda melalui kegiatan kolaboratif bersama Sekolah Rakyat Merdeka Kalimantan Tengah (SRMK).
Kegiatan bertema “Lingkungan Bersih, Hidup Bahagia” itu digelar di bawah Jembatan Kahayan, Palangka Raya, Minggu, 6 Juli 2025, dan diikuti oleh puluhan anak-anak usia TK hingga SD.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum UPR, Dhimas Ari Yudha Pratama, menegaskan pentingnya edukasi lingkungan sejak usia dini sebagai langkah konkret dalam membangun kesadaran akan keberlanjutan. Menurutnya, edukasi tentang pengelolaan dan pengenalan sampah adalah fondasi penting dalam membentuk karakter generasi masa depan yang peduli terhadap lingkungan dan hukum.
“Harapan kami melalui kerja sama ini, anak-anak dari dini sudah bisa mendapatkan edukasi tentang pentingnya kesadaran lingkungan, terutama terkait pengelolaan dan pengenalan sampah,” ujar Dhimas.
Ia menegaskan, jika nilai-nilai keberlanjutan dan tanggung jawab sosial harus dikenalkan sejak awal agar kelak tumbuh menjadi generasi yang peduli.
Bagi Dhimas, keterlibatan mahasiswa hukum dalam aksi sosial ini bukanlah hal yang asing. Ia memandang bahwa hukum seharusnya tidak hanya terbatas di ruang kelas atau persidangan, tetapi juga harus hadir di tengah-tengah masyarakat melalui aksi nyata yang menyentuh kehidupan.
“Sebagai mahasiswa hukum, kami sadar bahwa perubahan besar berawal dari masyarakat. Hukum bukan hanya soal ruang sidang, tapi juga soal hadirnya keadilan di ruang-ruang sosial. Edukasi adalah pondasi keadilan, dan Sekolah Rakyat adalah jalannya,” tegasnya.
Ia menilai bahwa edukasi mengenai lingkungan dapat menjadi jembatan awal dalam membangun kesadaran hukum pada anak-anak.
“Dengan mengenalkan pentingnya menjaga lingkungan, kami secara tidak langsung menanamkan nilai tanggung jawab, kedisiplinan, dan kepedulian, yang mana hal tersebut sangat relevan dalam prinsip-prinsip hukum,” ungkapnya.
Dalam kegiatan tersebut, para mahasiswa tak hanya memberikan bimbingan belajar, tetapi juga mengajak anak-anak bermain sambil belajar tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya dan memilah jenis-jenis sampah. Pendekatan yang menyenangkan ini diharapkan membuat pesan yang disampaikan lebih mudah dicerna oleh anak-anak.
Menurut Dhimas, aksi seperti ini merupakan bentuk nyata kepedulian mahasiswa terhadap persoalan sosial. Ia juga menyampaikan pesan kepada seluruh pemuda agar tidak menunggu panggung besar untuk memulai kontribusi. “Jadilah agen perubahan, mulai dari hal kecil. Edukasi mengenai sampah sejak kecil adalah langkah kecil yang berdampak besar,” katanya.
Ia pun mengajak mahasiswa dari berbagai jurusan untuk terlibat dalam kegiatan sosial yang berdampak langsung kepada masyarakat.
“Kami ingin menunjukkan bahwa ilmu hukum tidak hanya bersifat teori, tetapi juga dapat diterapkan secara praktis dalam kehidupan sosial untuk menciptakan keadilan dan perubahan yang nyata,” tutur Dhimas.
Melalui kegiatan ini, BEM FH UPR berharap dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk peduli terhadap pendidikan dan lingkungan. Kolaborasi antara mahasiswa dan komunitas seperti SRMK diharapkan menjadi pemantik semangat untuk membangun Bumi Tambun Bungai yang lebih baik dan berkeadilan sosial.
Editor: Andrian