
INTIMNEWS.COM, KASONGAN – Puluhan siswa dari SMAN 2 Kasongan melakukan studi lapangan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Kasongan pada Jumat (9/5/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada siswa tentang kehidupan di balik tembok penjara.
Para siswa yang mengikuti kegiatan ini berasal dari kelas XE-2 dan XE-3. Kunjungan tersebut merupakan bagian dari pembelajaran mata pelajaran Sosiologi yang membahas tentang Lembaga Sosial.
Muhammad Hardy, S.Pd.I selaku guru pembimbing yang mendampingi siswa menyampaikan bahwa kegiatan studi lapangan ini telah direncanakan sejak sebelum bulan Ramadhan. Namun karena berbagai pertimbangan, kunjungan baru dapat terlaksana pada hari ini.
Menurut Hardy, kunjungan ke Lapas ini dimaksudkan agar siswa memperoleh pemahaman nyata mengenai kehidupan warga binaan pemasyarakatan. Dengan demikian, siswa tidak hanya memahami teori tentang lembaga sosial dari buku, tetapi juga menyaksikan langsung implementasinya di masyarakat.
“Studi lapangan ini penting agar siswa memahami bagaimana kehidupan seseorang yang melanggar hukum dan menjalani masa hukuman. Ini menjadi bagian dari pembelajaran yang menyentuh sisi sosial dan moral mereka,” ujar Hardy.
Ia menambahkan bahwa Lapas merupakan contoh nyata dari lembaga sosial yang memiliki fungsi pembinaan. Dengan melihat langsung sistem kehidupan di dalamnya, siswa diharapkan lebih menghargai kebebasan dan pentingnya menaati hukum.
Selama kunjungan, para siswa diberikan kesempatan untuk berdialog dengan petugas Lapas. Mereka juga mendapat penjelasan tentang sistem pemasyarakatan, jenis-jenis pelanggaran hukum, serta proses pembinaan terhadap warga binaan.
Petugas Lapas menjelaskan kepada siswa bahwa banyak dari warga binaan yang terjerumus karena kurangnya kontrol diri, pengaruh lingkungan, serta minimnya kesadaran hukum. Oleh karena itu, pendidikan sejak dini dinilai sangat penting.
Salah seorang siswa mengaku terkejut melihat kondisi di dalam Lapas. Ia mengatakan bahwa pengalaman ini memberikan perspektif baru tentang pentingnya menjaga perilaku agar tidak terlibat dalam tindakan melanggar hukum.
“Awalnya kami hanya tahu soal Lapas dari pelajaran dan berita. Tapi setelah melihat langsung, kami jadi lebih sadar bahwa kebebasan itu sangat berharga,” ujar siswa tersebut.
Hardy berharap kegiatan semacam ini bisa dilakukan secara rutin. Selain memperluas wawasan siswa, kunjungan ke institusi sosial seperti Lapas dapat membentuk karakter dan kesadaran hukum sejak dini.
“Kami ingin siswa memiliki kepekaan sosial yang tinggi, sekaligus memahami bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi. Ini juga bagian dari upaya membentuk generasi yang berintegritas dan taat aturan,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya membangun kesadaran diri di kalangan remaja. Menurutnya, pendidikan karakter harus berjalan seiring dengan pembelajaran akademik di sekolah.
“Dengan studi lapangan seperti ini, siswa diharapkan mampu memanusiakan dirinya sendiri, disiplin, dan memahami nilai-nilai hukum dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.
Pihak Lapas Narkotika Kelas IIA Kasongan mengapresiasi kunjungan edukatif tersebut. Mereka berharap kunjungan ini dapat menjadi jembatan pemahaman antara lembaga pemasyarakatan dengan masyarakat, khususnya generasi muda.
Kegiatan diakhiri dengan sesi tanya jawab dan refleksi dari para siswa. Mereka mengungkapkan bahwa pengalaman hari itu akan menjadi pembelajaran berharga dalam membentuk kepribadian dan tanggung jawab sosial di masa depan.
Penulis: Maulana Kawit