INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Komisi II DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) mendorong Perum Bulog di tingkat kabupaten, provinsi, hingga pusat untuk segera menindaklanjuti proses hibah lahan di Desa Lampuyang, Kecamatan Teluk Sampit. Lahan tersebut dihibahkan oleh Kepala Desa Regei Lestari, Safarudin, guna mendukung rencana pembangunan gudang Bulog.
Dorongan itu disampaikan setelah Komisi II melakukan peninjauan langsung bersama pihak Bulog. Kunjungan tersebut menjadi langkah awal untuk memastikan kesiapan lahan serta komitmen seluruh pihak dalam merealisasikan pembangunan fasilitas penyimpanan komoditas pangan.
Ketua Komisi II DPRD Kotim, Akhyannoor, menyampaikan apresiasi tinggi kepada Kepala Desa Regei Lestari yang secara sukarela menyerahkan lahan untuk kepentingan masyarakat. Menurutnya, hibah itu menunjukkan kepedulian besar terhadap peningkatan kesejahteraan warga.
Dari penjelasan pemerintah desa, total luas lahan yang dihibahkan mencapai sekitar 2,6 hektare. Salah satu bidang lahan sudah bersertifikat dengan luas satu hektare, sementara dua bidang lainnya juga memiliki luasan yang cukup untuk mendukung pembangunan fasilitas Bulog.
Melihat ketersediaan lahan yang memadai, Akhyannoor optimistis pembangunan gudang Bulog bisa segera diwujudkan. Ia menilai hibah tersebut merupakan momentum penting bagi penguatan sektor pertanian di Lampuyang dan sekitarnya.
“Sebagai Ketua Komisi II, saya bangga dan bersemangat karena hibah ini menjadi langkah besar dalam mengangkat ekonomi masyarakat. Luasan lahan itu sudah cukup untuk gudang, mesin, dan fasilitas pengolahan gabah,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa proses administrasi hibah harus segera dituntaskan agar pembangunan tidak terhambat. Menurutnya, penyelesaian dokumen hibah melalui notaris akan memastikan kejelasan status lahan sebelum diserahkan kepada Bulog.
“Setelah administrasi selesai, kami berharap Bulog pusat segera menindaklanjuti dan memulai pembangunan tanpa menunda-nunda. Baik pihak desa maupun kami di DPRD menginginkan proyek ini cepat direalisasikan,” tegasnya.
Safarudin, Kepala Desa Regei Lestari, menegaskan kesiapannya melepas lahan jika Bulog benar-benar berkomitmen membangun gudang dan fasilitas pengolahan padi di wilayah mereka. Ia menyebut lokasi tersebut sangat strategis untuk mendukung aktivitas pertanian.
Akhyannoor menambahkan bahwa Lampuyang dan kawasan sekitarnya merupakan sentra padi yang potensial. Dengan adanya gudang dan instalasi pengolahan, penyerapan gabah oleh Bulog diharapkan meningkat secara signifikan.
Sebelumnya, Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Kotim, M. Azwar Fuad, menyampaikan bahwa lahan hibah itu direncanakan menjadi lokasi pembangunan dua unit gudang berkapasitas masing-masing 3.500 ton, atau total 7.000 ton.
Selain gudang penyimpanan, Bulog juga merencanakan pembangunan fasilitas penggilingan modern seperti dryer, mesin poles, color sorter, dan perangkat pendukung lain untuk meningkatkan kualitas produksi beras.
Saat ini, luas sawah yang digarap petani di Lampuyang telah mencapai 5.000 hektare. Jika program optimasi lahan dan cetak sawah tambahan selesai, total lahan tanam diperkirakan mencapai sekitar 9.000 hektare pada 2026.
Dengan estimasi produksi empat ton gabah per hektare, Lampuyang sendiri berpotensi menghasilkan 36.000 ton gabah. Angka tersebut belum termasuk wilayah Kabupaten Seruyan yang memiliki sekitar 5.000 hektare sawah dengan potensi produksi sekitar 20.000 ton.
Secara keseluruhan, produksi gabah dari Lampuyang dan Seruyan diperkirakan mencapai sekitar 56.000 ton. Sementara kapasitas penggilingan yang tersedia saat ini, baik yang dimiliki kelompok tani maupun perorangan, masih sangat terbatas dan baru berada pada level ratusan ton.
Kondisi itu membuat pembangunan gudang dan fasilitas pengolahan Bulog menjadi kebutuhan mendesak agar produksi gabah di kawasan tersebut dapat terserap optimal dan memberi nilai tambah bagi petani. (JMY)