 
             
						INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) bersama Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (FEMA IPB) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Survei Potensi Komoditas Unggulan untuk Pengembangan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat di 45 Kawasan Transmigrasi Prioritas Nasional”, Kamis (30/10), di Aula Makarti Disnakertrans Kobar.
Kegiatan ini bertujuan untuk memetakan potensi komoditas unggulan lokal yang bisa menjadi penggerak ekonomi masyarakat transmigran. Melalui pendekatan partisipatif, FGD menghadirkan berbagai pemangku kepentingan lintas perangkat daerah, mulai dari Dinas Pertanian, Dinas Perikanan dan KP, Bapperida, Dinas PUPR, Diskominfo, DPMD, Disperindagkop UKM, DPMPTSP, hingga KPHP Kobar, bersama tim FEMA IPB yang dipimpin Ansar.
Plt Kepala Disnakertrans Kobar, Yudhi Hudaya, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam perencanaan pembangunan daerah. “Melalui identifikasi potensi unggulan di kawasan transmigrasi, kita bisa menyusun kebijakan berbasis data yang memperkuat ekonomi masyarakat sekaligus mendukung kemandirian desa,” ujarnya.
Yudhi menambahkan, kawasan Transmigrasi Arsel–Kolam masuk dalam 45 kawasan transmigrasi prioritas nasional dalam RPJMN 2025–2029 dari total 619 kawasan di Indonesia. “Kawasan ini akan menjadi fokus pengembangan pemerintah untuk mempercepat pemerataan pembangunan, mendorong swasembada pangan, dan memperkuat pusat-pusat ekonomi lokal,” jelasnya.
Bupati Kotawaringin Barat Hj. Nurhidayah menyambut baik kolaborasi antara Pemkab Kobar dan IPB ini. Ia menegaskan pentingnya sinergi antara riset akademik dan kebijakan daerah untuk menghasilkan program pembangunan yang tepat sasaran.
“Pemetaan potensi komoditas lokal ini penting agar arah pembangunan kita benar-benar sesuai dengan karakter wilayah dan kebutuhan masyarakat. Dengan begitu, kesejahteraan warga transmigrasi bisa meningkat secara berkelanjutan,” ujar Bupati Nurhidayah.
FGD ini diharapkan menjadi pijakan awal bagi penguatan ekonomi masyarakat transmigrasi dan percepatan pembangunan daerah berbasis potensi lokal. Melalui kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat, Kotawaringin Barat optimistis mampu mewujudkan pembangunan yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan.
Penulis: Yusro
Editor: Andrian
