website murah
website murah
website murah
website murah

Kisah Komika Davi Sumbing: Dari Didikan Ayah, Tumbuh Anak yang Tak Pernah Takut Tertawa

Komika Davi Sumbing dan sang ayah. (Ist)

INTIMNEWS.COM, PANGKALAN BUN – Nama Muhammad Kadavi, atau yang akrab dikenal sebagai Davi Sumbing, kini mulai dikenal sebagai komika muda yang tampil apa adanya dengan kekurangan fisiknya. Namun di balik tawa dan kelucuannya di panggung, tersimpan kisah panjang tentang keteguhan hati dan cinta keluarga yang luar biasa. Ayahnya, Hakim Ahmadi, seorang guru di SMPN 11 Arut Selatan, menceritakan perjalanan hidup anak sulungnya itu dengan suara bergetar namun penuh kebanggaan.

Davi lahir di Pangkalan Bun pada 16 Juni 2000. Sejak kecil, ia sudah akrab dengan kata “sumbing” yang menempel pada namanya. Namun bagi keluarga, itu bukan aib, melainkan identitas yang justru membentuk kekuatannya.

“Kami dari awal tidak menutup-nutupi. Di rumah, kami panggil dia ‘Umbing’. Kami ingin dia tumbuh dengan mental kuat dan tidak minder,” ujar sang ayah.

Perjalanan hidup Davi tidak mudah. Ia sudah dua kali menjalani operasi bibir sumbing, pertama saat berusia enam bulan dan kedua di usia lima tahun. Sayangnya, karena rasa gatal pada bekas jahitan, Davi kecil menarik benang jahitannya hingga bekas operasi terbuka kembali.

“Dia bilang gatal, makanya ditarik. Kami hanya bisa sabar, karena dari situ kami tahu dia harus ditempa dengan kesabaran dan kasih sayang,” kenang Hakim Ahmadi.

Meski hidup dengan kekurangan, Davi tumbuh menjadi anak yang ceria dan mudah bergaul. Ia tidak pernah menjadikan kondisi fisiknya sebagai penghalang untuk tertawa, bercanda, dan bersosialisasi.

“Sejak kecil dia memang suka bergaul, banyak teman. Kekurangannya tidak pernah membuat dia menutup diri. Justru dari situ dia belajar bagaimana membuat orang lain nyaman dengan dirinya,” kata sang ayah.

Keteguhan mental itu pula yang membuat Davi berani merantau ke Jakarta. Hanya bermodal uang Rp 500 ribu dan motor Yamaha Vixion, Davi menempuh perjalanan ribuan kilometer dari Pangkalan Bun menuju Bekasi, di mana ia diterima bekerja di sebuah rumah sakit.

“Kami sempat khawatir, tapi dia bilang ‘Ayah, kalau saya nggak mulai sekarang, kapan lagi?’, Kalimat itu yang bikin kami akhirnya merestui,” ujar Hakim Ahmadi dengan mata berkaca-kaca.

Kini, Davi bukan hanya dikenal sebagai komika yang menginspirasi, tapi juga mulai merambah dunia film. Kesibukannya kini semakin padat, antara bekerja, tampil di panggung-panggung komedi, dan menjalani syuting sejumlah proyek layar lebar. Namun di setiap langkahnya, Davi tak pernah melupakan pesan sang ayah “tetap rendah hati dan jangan berhenti tertawa”.

Dari Pangkalan Bun ke Jakarta, kisah Davi Sumbing menjadi bukti bahwa semangat dan keberanian bisa mengubah kekurangan menjadi kekuatan yang bersinar.

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan