website murah
website murah
website murah
website murah

Kisah Kapten Ode: Dua Kali Terapung di Laut, Kini Kapok Jadi Pelaut

Kapten Kapal Tugboat 138 Datine, Ode Zulfikar. (Okta)

INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Sosok Kapten Kapal Tugboat 138 Datine bernama Ode Zulfikar (61), korban selamat dari tenggelamnya kapal Tugboat di laut Ujung Pandaran pada Selasa 7 Oktober 2025 lalu menyimpan kisah dramatis. Dua kali jadi korban kapal tenggelam membuat ia jera berprofesi sebagai pelaut.

Ia mengarungi laut sejak tahun 1986 dan telah membawa sebanyak 122 kapal telah selamat dari tenggelamnya kapal di tahun yang berbeda.

Ode menjelaskan sebelum kejadian yang menimpanya baru-baru ini, pada tahun 1995 ia juga mengalami nasib yang sama terapung di laut.

“Bukan yang pertama, ini yang kedua kalinya. Tahun 1995 saya juga mengalami hal serupa di laut Jawa,” ungkapnya.

Ia mengungkapkan jika pada saat itu ia terapung selama 2 hari untuk berjuang di tengah ombak dan akhirnya berhasil diselamatkan oleh nelayan yang kebetulan lewat di lokasi kejadian.

“Waktu itu 2 hari saya mengapung di laut dan diselamatkan oleh nelayan,” tuturnya.

Baru-baru ini, pada Selasa 7 Oktober 2025, ia kembali mengalami nasib yang sama. Kapal yang ia arungi mengalami kebocoran pada lambung sehingga tenggelam di perairan Laut Ujung Pandaran sekitar 3 mil dari bibir pantai.

Ode berhasil selamat setelah terapung selama 7 jam di Laut sampai akhirnya diselamatkan oleh nelayan setempat.

Dengan tekad yang kuat serta berdoa kepada yang maha kuasa Ode berhasil dari maut.

“Berpegangan dengan tangki minyak, serta kotak keselamatan berisi makanan, suar, dan lainya. Pada saat terapung saya hanya pasrah dan terus berdoa meminta keselamatan kepada Tuhan yang kuasa,” katanya.

Setelah berhasil selamat dari maut, ia mengaku tidak akan menjadi pelaut lagi dan memilih untuk beralih profesi untuk bekerja di darat saja.

“Dari kejadian kedua ini saya merasa trauma dan tidak mau kelaut lagi, saya lebih memilih bekerja jadi pedagang atau bahkan bekerja di hutan,” ujarnya.

Diketahui, pada kejadian kedua Ode beserta 3 ABK berangkat pada Senin 6 Oktober dari pelabuhan Sampit menuju Kapuas, namun Selasa sekitar pukul 01.00 WIB kapal mengalami kebocoran dan ia beserta ABK awalnya hendak berlabuh di Pagatan. Namun, karena kondisi kapal sudah tidak memungkinkan, pada waktu itu juga kapal tenggelam.

Hingga saat ini, 4 orang yang berada dikapal tersebut baru Ode yang bisa teridentifikasi berhasil ditemukan dan selamat, sementara tiga orang lainya yakni Pujiono (KKM), Cahyo (juru mudi), dan Agus (pengawal kapal) masih dalam pencarian.

Meski dua jezah telah berhasil ditemukan, identitas kedua jenazah tersebut belum bisa di pastikan apakah 2 dari tiga orang ABK yang menghilang karena kondisi jasad dalam keadaan hancur dan tidak dapat dikenali.

Penulis: Oktavianto
Editor: Andrian

Berita Rekomendasi
Pasang Iklan