
INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Jenazah pria yang ditemukan oleh nelayan di laut Ujung Pandaran, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) belum bisa dipastikan identitasnya.
Kapten Kapal Tugboat 138 Datine, Ode Zulfikar (61) mengaku jika ia tidak bisa mengidentifikasi identitas jenazah tersebut dikarenakan kondisi wajah yang sudah cukup hancur.
“Wajahnya belum bisa saya identifikasi jika yang ditemukan adalah anak buah kapal saya yang menghilang karena kondisi wajahnya dalam keadaan hancur,” kata Ode, Jumat 10 Oktober 2025.
Meski demikian, ia masih sedikit meyakini jika jasad tersebut adalah ABKnya yang menghilang dari ciri tangan yang besar serta pakaian yang dikenakan sebelum kapal tenggelam.
“Kalau dari ciri pakaian cukup mendekati dengan salah satu ABK saya yang menghilang dan juga tangan nya yang besar saya duga itu anak buah saya,” katanya.
Alasan ia merasa ragu menegaskan jasad tersebut adalah anak buahnya, yakni karena pada waktu yang hampir bersamaan bukan cuman kapal yang dibawa olehnya tenggelam. Tetapi ada kapal lain yang juga tenggelam di perairan Sampit.
“Saya belum bisa menetapkan jasad itu anak buah saya, karena pada waktu yang bersamaan ada tiga kapal yang juga tenggelam. Karena itu saya tidak dapat memastikan itu ABK saya,” ungkapnya.
Saat ini ia hanya berharap dari hasil visum yang dilakukan oleh pihak kepolisian jika jasad tersebut adalah ABK dari kapal yang di ketuai nya.
“Saya hanya berharap ketiga ABK saya ditemukan dan jasad yang ditemukan adalah anak buah saya,” bebernya.
Penulis: Oktavianto
Editor: Andrian