
INTIMNEWS.COM, TANGERANG – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) terus memperluas promosi potensi daerah ke kancah nasional dan internasional.
Upaya ini ditunjukkan lewat partisipasi mereka dalam Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40 Tahun 2025, yang digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, Kamis 16 Oktober 2025.
Pameran yang dibuka oleh Menteri Perdagangan Budi Santoso itu menjadi etalase besar produk unggulan dari seluruh provinsi di Indonesia. Tahun ini, TEI mengusung tema “Discover Indonesia’s Excellence, Trade Beyond Boundaries”, menyoroti pentingnya inovasi, kreativitas, dan daya saing produk lokal di pasar global.
Wakil Gubernur Kalteng H. Edy Pratowo memimpin langsung delegasi Kalteng. Ia menegaskan, kehadiran Kalteng di ajang ini bukan sekadar formalitas, tetapi bentuk nyata komitmen daerah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif yang berbasis pada kearifan lokal.
“Kami ingin produk-produk lokal Kalteng mampu bersaing di tingkat nasional bahkan internasional. Pemerintah provinsi akan terus mendorong pelaku usaha agar semakin berkembang dan berdaya saing,” ujar Edy.
Di stan Kalimantan Tengah, beragam produk UMKM ditampilkan. Mulai dari kerajinan tangan berbahan rotan, busana bermotif etnik, aksesori, hingga aneka makanan olahan khas daerah. Semua menggambarkan kekayaan budaya Dayak dan kreativitas masyarakat lokal.
Suasana pameran pun ramai. Banyak pengunjung yang tertarik dengan corak khas dan keunikan produk Kalteng. Beberapa di antaranya bahkan melakukan transaksi langsung dan menjajaki peluang kerja sama dagang.
“Pameran seperti ini bukan hanya soal jual beli, tapi tentang memperkenalkan identitas daerah. Kalteng ingin menunjukkan bahwa kreativitas anak daerah mampu menembus batas,” tambah Edy.
Selain menjadi ajang promosi, partisipasi Kalteng di TEI juga membuka ruang kolaborasi antarprovinsi dan pelaku industri. Pemerintah daerah berharap hubungan ini dapat memperluas akses pasar bagi pelaku UMKM.
Pemprov Kalteng menilai, ekonomi kreatif kini menjadi sektor potensial untuk menopang pertumbuhan daerah. Produk berbasis budaya lokal dianggap memiliki nilai tambah dan pasar yang luas, terutama di tengah meningkatnya minat global terhadap produk berkonsep “sustainable” dan “heritage”.
“Kami ingin Kalimantan Tengah dikenal bukan hanya karena kekayaan sumber daya alamnya, tapi juga karena kreativitas warganya. Ini momentum untuk menunjukkan jati diri ekonomi baru Kalteng,” tutup Edy.
Editor: Maulana Kawit