
INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Di tengah meningkatnya arus transportasi darat di Kalimantan Tengah (Kalteng), keberadaan jembatan timbang mendapat perhatian khusus pemerintah provinsi. Fasilitas ini berperan penting dalam mengawasi kendaraan angkutan barang agar sesuai aturan.
Kepala Dinas Perhubungan Kalteng, Yulindra Dedy, S.STP., M.Si., menjelaskan jembatan timbang ditempatkan di beberapa titik strategis. “Fungsinya untuk memastikan kendaraan angkutan tidak melebihi kapasitas atau tonase yang diizinkan,” ujarnya.
Hal itu disampaikannya usai puncak peringatan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) tingkat Provinsi Kalimantan Tengah di Palangka Raya, Selasa (17/9).
Pengawasan tonase kendaraan sangat penting, karena kelebihan muatan sering menjadi penyebab kerusakan jalan. Selain itu, kendaraan yang kelebihan beban juga berisiko membahayakan keselamatan pengguna jalan lain.
“Kita ingin jembatan timbang ini berfungsi maksimal. Jangan hanya formalitas, tetapi benar-benar mengawasi dan menindak pelanggaran di lapangan,” tegas Yulindra.
Menurutnya, keberadaan jembatan timbang bukan hanya soal pengawasan teknis, tetapi juga wujud komitmen pemerintah dalam menjaga kualitas infrastruktur jalan. Jika jalan cepat rusak, biaya perbaikan yang dikeluarkan pemerintah jauh lebih besar.
“Dengan pengawasan ketat, umur jalan bisa lebih panjang. Itu artinya anggaran perbaikan bisa ditekan, dan masyarakat juga lebih nyaman dalam berkendara,” tambahnya.
Selain pengawasan tonase, jembatan timbang juga berfungsi mendata arus angkutan barang di Kalimantan Tengah. Data tersebut bisa jadi acuan dalam merencanakan kebijakan transportasi darat ke depan.
“Jembatan timbang adalah garda depan transportasi darat kita. Kalau berfungsi baik, maka kelancaran distribusi barang dan keselamatan jalan raya bisa lebih terjamin,” pungkasnya.
Penulis: Redha
Editor: Andrian