website murah
website murah
website murah
website murah

Jangan Lengah, Inilah Kejahatan Dunia Maya yang Paling Sering Terjadi

Ilustrasi cyber crime. (Int)

INTIMNEWS.COM – Hidup di era serba online memang praktis. Belanja tinggal klik, kirim uang cukup dari HP, bahkan bayar tagihan nggak perlu antre lagi. Tapi, di balik semua kemudahan itu ada ancaman yang sering tidak disadari: kejahatan siber. Nah, biar nggak gampang jadi korban, ada baiknya kita kenalan dengan jenis-jenisnya.

Pertama ada cyber extortion atau pemerasan digital. Dalam modus ini, data penting milik korban “disandera” lewat serangan ransomware. Korban tidak bisa mengakses datanya sendiri kecuali membayar tebusan. Kalau menolak, datanya bisa dihapus atau malah dijual ke pasar gelap.

Lalu ada malware, si penyusup bandel yang diam-diam masuk ke perangkat kita. Malware bisa mencuri data pribadi, merusak sistem, atau bahkan mengubah komputer kita jadi alat kejahatan. Salah satu contoh paling heboh adalah serangan WannaCry pada 2017 yang melumpuhkan ratusan ribu komputer di seluruh dunia.

Jenis berikutnya adalah cracking. Berbeda dengan hacking, cracking jauh lebih berbahaya karena pelaku bukan hanya masuk ke sistem, tapi juga menonaktifkan pertahanan keamanan. Begitu pertahanan roboh, mereka bebas mengacak-acak data bahkan menghancurkan sistem sepenuhnya.

Kemudian ada phishing, jebakan klasik yang masih sering memakan korban. Modusnya sederhana: pelaku menyamar sebagai pihak resmi, misalnya bank atau marketplace, lalu mengirim link palsu. Begitu korban mengisi username dan password, datanya langsung jatuh ke tangan penipu.

Ancaman lain adalah OTP fraud. Kode OTP sejatinya dibuat untuk melindungi akun kita. Sayangnya, banyak orang lengah dan menyerahkan kode ini kepada orang yang mengaku petugas resmi. Padahal begitu OTP diberikan, akun bisa langsung dibobol dan isi rekening pun raib.

Terakhir ada smishing dan vishing. Smishing dilakukan lewat SMS, biasanya berupa pesan jebakan yang disertai link palsu, misalnya dari jasa ekspedisi. Sementara vishing menggunakan telepon, di mana pelaku berpura-pura jadi pihak bank atau bahkan kerabat yang sedang butuh uang mendesak.

Agar terhindar dari semua modus itu, kuncinya adalah waspada. Jangan asal klik link mencurigakan, jangan pernah membagikan kode OTP kepada siapa pun, gunakan password yang kuat, aktifkan verifikasi dua langkah, dan selalu perbarui sistem di perangkatmu.

Di dunia digital, rasa hati-hati adalah benteng terkuat. Ingat, kejahatan siber bisa menimpa siapa saja, kapan saja. Jadi, jangan lengah ya, Sobat IntimNews!

Editor: Andrian

Pasang Iklan