
INTIMNEWS.COM,SAMPIT – Wilayah Selatan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) merupakan daerah dengan potensi besar terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) setiap musim kemarau.
Dalam hal ini, BPBD Kotim langsung mempersiapkan diri menyambut ancaman karhutla dengan menggelar pelatihan Pos Komando Lapangan (Poslap) di Wilayah Samuda Kecamatan Mentaya Hilir Selatan (MHS).
“Berdasarkan catatan tahun 2024 wilayah selatan merupakan daerah dengan karhutla terbesar. Jadi pelatihan untuk Masyarakat Peduli Api (MPA) yang bergabung di poslap sangat penting memahami bahwa fungsi MPA adalah pencegahan dan penanggulangan,” jelas Multazam, Rabu 7 Mei 2025.
Multazam menegaskan berdasarkan arahan Presiden Tahun 2023 agar aparat menangani karhutla serius karena ada sangsi hukumnya.
“MPA di poslap ada 15 personil yang bergilir ditambah TNI Polri. Penanganan karhutla ada risiko sehingga perlu dilatih agar terampil,” lanjutnya.
Sementara Camat MHS Rida iswandi menyampaikan bahwa pembinaan MPA di MHS sdh tahun ke 4. Dengan adanya MPA kecamatan bisa ikut kegiatan patroli dan pemadaman.
“Sosialisasi ke tingkat bawah minimal 3 desa sehingga masyarakat mengetahui tentang bahaya dan pencegahan karhutla,” jelasnya.
Menurutnya, MPA melakukan patroli dan sosialisasi camat mendukung. MHS ada unit damkar mereka saling bantu.
“Kedepan MPA tugasnya bukan saja karhutla tapi juga menangani banjir yang sering terjadi di MHS, saat kemarau sering kekeringan. MHS ada 2 kelurahan dan 8 desa, di tiap desa kel memiliki cadangan air sungai untuk memghadapi kemarau,” tuturnya.
Dalam pelatihan MPA diberikan dua materi terkait teknik pencegahan kebakaran hutan dan lahan dengan narasumber Multazam dan teori dasar karhutla oleh Alpius Patana.