
INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) menanggapi keluhan sebagian masyarakat yang merasa terganggu dengan pelaksanaan acara car free night bertajuk Huma Betang Night yang digelar rutin di kawasan Bundaran Besar Palangka Raya.
Plt. Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng, Leonard S. Ampung, menjelaskan bahwa pemerintah sebenarnya telah menyiapkan skema lalu lintas alternatif untuk mengantisipasi gangguan akses lalu lintas warga. “Jadi itu kan ada rekayasa lalu lintas, masyarakat kita ini karena zona nyamannya saja terganggu, lalu ramai-ramai berkomentar di media sosial,” ujar Leo saat ditemui di Kantor DPRD Provinsi Kalteng, Selasa 15 Juli 2025.
Leo menilai reaksi masyarakat yang merasa tidak nyaman sebagai hal yang wajar. Namun menurutnya, pemerintah sudah melakukan langkah antisipatif, termasuk penyediaan jalur alternatif dan penyebarluasan informasi rekayasa lalu lintas melalui berbagai media.
“Kalau merasa tidak nyaman, menurut saya itu wajar. Tapi tetap ada solusinya dari pemerintah. Tidak bisa lewat jalan itu, kan ada jalan lain yang sudah kami siapkan dan kami umumkan di media,” jelasnya.
Ia mengajak masyarakat untuk melihat dari sisi manfaat ekonomi dan sosial yang dihasilkan dari acara tersebut. Menurut Leo, pelaksanaan Huma Betang Night bukan hanya sebagai ajang hiburan, tetapi juga berdampak langsung terhadap peningkatan perputaran uang di Kota Palangka Raya.
“Kami coba hitung, ada sekitar Rp 500 juta peredaran uang yang terjadi saat acara itu berlangsung,” ungkap Leo.
Ia menyebut kegiatan tersebut membuka peluang usaha bagi pelaku UMKM lokal, seniman, dan komunitas kreatif. Leo juga menekankan bahwa masyarakat Palangka Raya pada dasarnya membutuhkan ruang hiburan publik yang sehat dan aman. Acara semacam ini, menurutnya, menjadi wadah ekspresi budaya serta interaksi sosial yang positif.
“Orang Palangka Raya ini butuh hiburan. Ini wadah masyarakat menyalurkan kreativitas, apalagi banyak anak muda yang terlibat,” katanya.
Ia menambahkan, Pemprov Kalteng tidak sembarangan dalam menyelenggarakan kegiatan tersebut. Semua pelaksanaan sudah dirancang dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk kepolisian dan dinas perhubungan, agar lalu lintas tetap terkendali dan keamanan masyarakat terjamin.
Lebih lanjut, Leonard mengajak masyarakat agar lebih bijak dalam menyampaikan kritik, terutama di media sosial. “Kritik boleh, itu bagian dari demokrasi. Tapi mari kita lihat juga sisi positifnya. Pemerintah terus terbuka untuk evaluasi dan penyempurnaan,” tegasnya.
Pemprov Kalteng berkomitmen untuk terus mengembangkan kegiatan yang berdampak langsung pada ekonomi masyarakat sekaligus menjaga kenyamanan dan kelancaran mobilitas warga. Leonard memastikan pelaksanaan Huma Betang Night ke depan akan semakin baik dan lebih terorganisir.
Editor: Andrian