HMI Palangka Raya Minta Rektor UIN Tinjau Ulang Sanksi Skorsing dan Pencabutan Beasiswa Mahasiswa
Ahmad Suhairi
22 September 2025 6:35 pm
.
2 menit membaca
INTIMNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Palangka Raya menyatakan keberatan atas keputusan Rektor dan Dewan Etik UIN Palangka Raya yang menjatuhkan sanksi berat kepada sejumlah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) terkait pelaksanaan kegiatan orientasi mahasiswa.
Sanksi yang dijatuhkan berupa skorsing selama satu semester serta pencabutan beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Kebijakan ini dinilai memberatkan dan dapat menghambat keberlanjutan pendidikan mahasiswa yang bersangkutan.
Bendahara Umum HMI Cabang Palangka Raya, Rahmadi, menilai keputusan tersebut terlalu berlebihan. Menurutnya, permasalahan yang terjadi dalam kegiatan orientasi sebenarnya sudah diselesaikan secara kekeluargaan.
“Panitia pelaksana dan peserta kegiatan sudah saling memaafkan. Seharusnya, tidak perlu ada sanksi berat yang justru berpotensi menghambat masa depan mahasiswa,” ujarnya.
Ia menekankan, kampus seharusnya menjadi ruang pembinaan dan edukasi, bukan hanya tempat menghukum. Rahmadi menilai kesalahan mahasiswa dapat dibicarakan secara baik-baik melalui dialog dan mekanisme pembinaan tanpa harus mengorbankan hak mereka, khususnya beasiswa yang menjadi penopang biaya kuliah.
“Kami sangat menyayangkan jika keputusan skorsing satu semester dan pencabutan beasiswa KIP Kuliah ini tetap dijalankan. Keputusan ini bukan hanya memberikan tekanan psikologis, tetapi juga mengancam kelanjutan studi mahasiswa. Padahal tujuan orientasi adalah membangun kebersamaan, bukan melahirkan perpecahan,” tegasnya.
Atas dasar itu, HMI Cabang Palangka Raya mendesak Rektor dan Dewan Etik UIN Palangka Raya untuk meninjau ulang keputusan tersebut. HMI berharap kampus dapat mengambil langkah yang lebih bijak dan adil, sehingga tidak merugikan masa depan mahasiswa yang terlibat.
Editor: Andrian
Berita Rekomendasi
