
INTIMNEWS.COM, SAMPIT – Seorang pria bernama Kokok (35), yang hidup menyendiri di Desa Sei Ubar Mandiri, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), ditemukan meninggal dunia secara tragis pada Selasa, 22 Juli 2025.
Kapolsek Cempaga Hulu, Ipda Edi Hariyanto, mengungkapkan bahwa Kokok nekat mengakhiri hidupnya karena mengalami frustasi terhadap kondisi hidup yang dijalaninya. “Dari hasil olah TKP, korban diduga melakukan bunuh diri karena frustasi dengan keadaan kehidupannya,” ujar Ipda Edi Hariyanto.
Korban diketahui memiliki riwayat gangguan kejiwaan dan sempat menjalani perawatan medis selama sekitar empat hingga enam bulan. “Korban pernah mengalami gangguan jiwa dan telah dirawat selama sekitar enam bulan,” lanjutnya.
Setelah merasa pulih, Kokok memutuskan untuk tinggal sendiri di Desa Sei Ubar Mandiri, sementara keluarganya berada di Desa Keruing, masih dalam wilayah Kecamatan Cempaga Hulu. “Korban tinggal seorang diri, sedangkan keluarganya tinggal di Desa Keruing,” katanya.
Namun, alih-alih merasa nyaman, hidup menyendiri justru membuatnya semakin terpuruk. Korban diduga mengalami depresi yang kian memburuk hingga akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidup dengan menyayat bagian tubuhnya, termasuk perut, dada, tangan, dan leher.
Sebelum kejadian, korban sempat menulis surat wasiat yang mengungkapkan bahwa dirinya sudah bosan menjalani hidup. “Korban sempat menulis surat yang isinya menyatakan bahwa dia sudah bosan hidup,” ungkap Edi.
Korban ditemukan warga sekitar pukul 10.00 WIB dalam kondisi bersimbah darah di tanah lapang dekat rumahnya. Tubuhnya dipenuhi luka sayatan.
Warga yang menemukan korban segera meminta pertolongan dan membawanya ke puskesmas terdekat. Sayangnya, akibat luka parah dan kehilangan banyak darah, nyawa korban tidak tertolong dan ia dinyatakan meninggal dunia sebelum mendapatkan perawatan medis.
Penulis: Oktavianto
Editor: Andrian